Berita Semarang
Ada 200 Orang Digigit Ular Pertahun, 25 Korban Meninggal, Mayoritas Pemeliharanya
Yayasan Sioux Ular Indonesia mencatat sudah ada 25 orang meninggal akibat gigitan ular king cobra sepanjang tahun ini.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Yayasan Sioux Ular Indonesia mencatat sudah ada 25 orang meninggal akibat gigitan ular king cobra sepanjang tahun ini.
Jumlah korban meninggal dunia akibat gigitan ular disebut kian bertambah tiap tahunnya.
Mayoritas korbannya adalah pemelihara ular.
Sebaliknya, orang meninggal akibat kecelakaan tergigit ular sangat minim.
"Iya betul, korban didominasi pemelihara ular lantaran ular king cobra sangat berbisa sehingga ketika mereka lengah semisal saat memandikan ular tergigit lalu meninggal," papar trainer Sioux area Jateng Momon Darmono kepada Tribunjateng.com, Sabtu (13/11/2021).
Yayasan Sioux Ular Indonesia merupakan komunitas yang fokus membangun kesadaran masyarakat tentang ular.
Momon melanjutkan, angka kecelakaan tersebut merupakan fenomena gunung es artinya jumlah kejadian di lapangan bisa jadi lebih banyak.
Sebab, tak semua kejadian gigitan ular di laporkan masyarakat.
Apalagi masyarakat masih menganggap korban digigit ular adalah hal kecelakaan biasa.
"Padahal korban digigit ular berbisa mencapai 200 korban pertahun. Untuk Jateng kami tidak merinci, itu data global," katanya.
Ia menjelaskan, pendidikan dan pelatihan penangan ular perlu dilakukan agar setidaknya masyarakat tahu saat menghadapi kejadian gigitan ular baik berbisa maupun tak berbisa.
Selain itu, masyarakat juga tak lagi mempercayai mitos-mitos yang berkembang di masyarakat seperi memberikan garam, sapu ijuk, dan harus membunuh ular ketika bertemu padahal tak semua ular berbahaya.
"Maka yang perlu dilakukan masyarakat perlu tahu penanganan ular dari kenali jenisnya dan cara mengatasinya," tandasnya. (Iwn)