Berita Semarang
Prof Rumini Paparkan Filosofi Atletik The Mother of Sport dalam Pengukuhannya Jadi Guru Besar Unnes
Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menorehkan kebanggaan dengan bertambahnya tujuh guru besar baru yang akan dikukuhkan pada Kamis
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menorehkan kebanggaan dengan bertambahnya tujuh guru besar baru yang akan dikukuhkan pada Kamis (2/10/2025), di Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang.
Satu di antaranya yakni Prof Dr Rumini, S.Pd., M.Pd. yang resmi dikukuhkan sebagai Profesor Bidang Pendidikan Kepelatihan Atletik di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan.
Nama Prof Rumini bukanlah sosok asing dalam dunia olahraga Indonesia.
Sejak usia muda, ia sudah menekuni atletik dan menorehkan segudang prestasi sebagai atlet nasional. Bahkan, ia menjadi salah satu atlet wanita Indonesia yang namanya tercatat dalam sejarah panjang cabang olahraga atletik.
Prof Rumini lahir di Pati pada 23 Februari 1970. Kariernya sebagai atlet atletik dimulai sejak 1985 dan berlangsung hingga tahun 2000.
Rumini tercatat lima kali memperkuat Merah Putih di ajang SEA Games. Dari kesempatan itu, ia berhasil meraih dua medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu.
Namanya makin harum ketika ia menjadi pemegang rekor nomor saptalomba SEA Games di Singapura (1993) dan Thailand (1997).
Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemegang rekor nasional saptalomba selama hampir 30 tahun (1989-2018). Tak hanya itu, Rumini juga menyabet rekor nasional lompat tinggi pada 1993 hingga 1997.
Di tingkat nasional, ia turut mengharumkan Jawa Tengah dengan raihan emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 1990, 1995, dan 2000.
Catatan itu menjadikannya sebagai salah satu atlet wanita tersukses yang dimiliki Indonesia.
Seiring dengan prestasinya sebagai atlet, Prof Rumini juga menapaki jalan panjang dalam dunia pendidikan.
Ia menuntaskan pendidikan sarjana hingga doktor di Unnes, semuanya di bidang pendidikan olahraga. Ia merampungkan kuliah S1 pada tahun 1995, selesai kuliah S2 pada tahun 2001.
Kemudian pada tahun 2013, ia berhasil menyelesaikan program doktoral dengan konsentrasi pada pendidikan olahraga.
Tak hanya belajar di dalam negeri, Prof Rumini juga memperluas pengetahuan internasionalnya. Ia mengikuti Course Coaching Athletics di Universitas Mainz, Jerman, pada 2021–2022. Bekal pengalaman itu memperkaya pemahamannya dalam kepelatihan modern, yang kini ia terapkan dalam pembinaan atlet maupun pengajaran di kelas.
"Tentunya saya bangga dapat mewakili negara di kancah internasional. Dengan atletik saya bisa mencapai pendidikan tertinggi, meraih prestasi dengan memberikan sumbangan medali emas, dan tetap bisa mengabdi di dunia atletik sampai sekarang," kata Prof Rumini kepada Tribun Jateng, Selasa (30/9/2025).
Dinas Pendidikan Kota Semarang Sebut Siapkan Pembinaan Cegah Bullying di Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Kota Semarang Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Kamis 2 Oktober 2025 |
![]() |
---|
"Diskon" Vonis Pemerasan PPDS Undip Semarang, Bikin Kuasa Hukum Korban Kecewa Berat |
![]() |
---|
Rekonstruksi Kematian Janggal Iko FH Unnes, Versi Ilham: Ngaku Dilempar Benda Keras, Bukan Ditabrak |
![]() |
---|
Rekonstruksi Kematian Iko FH Unnes, Versi Ficky dan Aziz: Merasa Ditabrak dari Belakang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.