Smart Women
Novita Kembangkan Label Fashion My Daily Hijab dari 2 Lembar Kain, Kini Ia Bisa Berdayakan Tetangga
Bermula dari keinginan untuk memiliki model hijab yang sesuai dengan kebutuhan, Novita Dwi Parastuti (41) akhirnya mempunyai usaha hijab sendiri.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM - Bermula dari keinginan untuk memiliki model hijab yang sesuai dengan kebutuhan harian, Novita Dwi Parastuti (41) akhirnya mempunyai usaha hijab sendiri.
Hijab produksi Novita berlabel My Daily Hijab.
Sebelumnya, Novita bukanlah perempuan yang biasa mengenakan hijab.
Namun karena tuntutan pekerjaan mengharuskan dirinya berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya, sebagai seorang wanita ingin bisa lebih menjaga diri.
Baca juga: Pemain Muda Asal Jepara Adam Aditya Kini Berseragam Persikab Kabupaten Bandung
Baca juga: PDAM Tirta Kajen Butuh Suntikan Modal untuk Tingkatkan Pelayanan
Baca juga: Tubagus Joddy Telepon Pakai Hp Vanessa Angel, Ngomongin Banyak Darah
Baca juga: Balapan Terakhir Valentino Rossi di MotoGP, Ini Link Live Streaming GP Valencia 2021 di Trans 7
Sebelum model hijab buatannya itu berkembang menjadi bisnis fashion, Novita selama hampir sebelas tahun bekerja pada perusahaan swasta nasional, terhitung sejak 2005 sampai 2016.
Hal itu membuatnya terpaksa harus hidup jauh dari keluarga beserta anak-anaknya.
“Dulu saya tidak berhijab. Saya pekerja kantoran, tapi karena kemudian ditarik pusat di Jakarta harus pegang area Jawa Tengah dan DIY, lalu pindah lagi ke Surabaya tentu ingin lebih menjaga diri. Ditambah lagi, anak saya sudah beranjak dewasa, hidup saya jauh dari suami, ya ingin membentengi diri lantas berhijab. Itu awal titik balik,” katanya.
Perempuan asal Kabupaten Semarang itu bercerita, dalam perjalanannya ketika mencari hijab yang dijual di pasaran dari banyaknya model hijab dinilai tidak sesuai dengan minatnya.

Lantas, dia pun memilih membuat hijab sendiri dengan modal dua lembar kain kemudian dijahit oleh tetangganya.
Rupanya, selera hijabnya itu justru banyak diminati orang.
Sampai 2012, Novita berpikir untuk mendirikan bisnis fashion hijab dengan model simpel, tetapi cocok untuk keseharian, terutama bagi pekerja kantoran yang setiap hari harus berganti.
Ditambah lagi, pada tahun itu tren fashion hijab belum menjamur seperti sekarang.
Jumlah pelaku bisnis hijab terbatas pada brand-brand besar.
“Pekerja yang berhijab juga butuh tampil modis kan, tapi model hijab ketika itu sangat terbatas pilihannya,” katanya.
Berangkat dari pengalaman itu, Novita kemudian mulai belajar memotong kain, membeli bahan, dan belajar hal-hal terkait tren fashion hijab, sembari masih bekerja di perusahaan lama.