Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

CJIBF 2021 Bukukan Kepeminatan Investasi Rp 39 Triliun, Ratna Kawuri Janji Kawal Sampai Terealiasi

Ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021 mencatatkan nilai kepeminatan investasi sebesar Rp 39 triliun.

Tribun Jateng/M Zaenal Arifin
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jateng, Ratna Kawuri. 

Selain kepercayaan yang meningkat, dia menambahkan, investor juga melihat terobosan pemerintah pusat mempermudah investasi. Di antaranya, kebijakan tax allowance, tax holiday, dan upaya untuk mengatasi 'bottle necking' investasi.

Adapun, investasi di Jateng terus meningkat, didukung pembangunan sejumlah kawasan industri di provinsi ini yang mampu menarik minat investor menanamkan modal.

Di Kabupaten Batang misalnya. Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso menyampaikan, nilai investasi Kabupaten Batang tercatat menjadi tertinggi kedua di Jateng setelah Kota Semarang.

Hal itu berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal LKPM Kementerian Investasi, di mana nilai investasi Kabupaten Batang mencapai Rp 5,5 Triliun.

"Nilai investasi sebesar Rp 5,5 triliun itu kalau ditambah dengan realisasi nilai investasi UMKM yang tidak masuk ke sistem LKPM BKPM angkanya mencapai Rp 5,7 triliun," katanya, baru-baru ini.

Menurut dia, nilai investasi yang berasal dari LKPM Kementerian Investasi di antaranya PT Pemalang-Batang Tol Road yang berkantor Candiareng, PLTU, dan tiga kawasan industri di Batang seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), PT Simdangjati Makmur Bahagia, PT Segayung, dan PT Nestle.

Meski demikian, Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Batang, Cahyaningrum menyebut, angka itu masih jauh dari target dari BKPM yaitu Rp 10 triliun.

Untuk mengejar target, pihaknya terus berkomunikasi dengan DPMPTSP Jateng dan Kementrian Investasi. "Nilai investasi bisa melonjak ketika LG Chen memulai groundbreaking di KITB. Namun, hingga kini, rencana itu masih terus tertunda," tuturnya.

Terkait dengan capaian penanaman modal dari sektor UMKM di Batang, Cahyaningrum menuturkan, realisasi pada kuartal I/2021 mencapai Rp 31, 377 miliar. "Lalu pada kuatal II sebesar Rp 159,166 miliar, dan kuartal III sebesar Rp 6,5 miliar, tetapi itu hanya perhitungan Juli, pada Agustus perizinan sementara berhenti," terangnya. (nal/din)

Baca juga: Tuchel Berburu Pemain untuk Chelsea, Bintang Muda Monaco Ditawar Lebih dari Harga Pasar

Baca juga: Duda Wonogiri Rudapaksa Bocah 14 Tahun, Mengaku Tak Bisa Menahan Diri Setelah Nonton Konten Dewasa

Baca juga: Sutarno Ingin Gajinya Tahun Depan Naik karena Terima Upah di Bawah UMK 

Baca juga: Dico Pastikan Pembangunan Tanggul Laut di Kendal Dimulai 2022

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved