Berita Kendal
Dico Pastikan Pembangunan Tanggul Laut di Kendal Dimulai 2022
Bupati Kendal Dico M Ganinduto memastikan, pembangunan tanggul laut di Kelurahan Bandengan sampai Karangsari, Kota Kendal dimulai pada 2022.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Bupati Kendal Dico M Ganinduto memastikan, pembangunan tanggul laut di Kelurahan Bandengan sampai Karangsari, Kota Kendal dimulai pada 2022.
Pembangunan ini direncanakan serentak dengan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di dua kelurahan tersebut.
Pembangunan tanggul laut itu, kata Dico, sebagai program solusi jangka menengah terhadap bencana banjir rob di Bandengan dan Karangsari.
Sementara program jangka pendeknya dalam bentuk pemberian bantuan dan pendirian posko atau dapur darurat serta normalisasi sungai.
"Kami sudah kordinasi dengan Dinsos dan Baznas untuk membantu masyarakat terdampak. Jangka menengahnya, kami kordinasi dengan provinsi untuk normalisasi, dan program Kotaku dengan anggaran Rp 25 miliar," tutur dia, Senin (15/11/2021).
Selain itu, Dico telah menyiapkan beberapa program pencegahan bencana banjir jangka panjang.
Yaitu pembangunan Waduk Bodri di Kecamatan Singorojo sebagai pengendali banjir.
Juga rencana pembangunan Harbour Toll Road Semarang-Kendal yang terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut.
Tujuannya untuk mengatasi kemacetan, mendorong pertumbuhan ekonomi, mobilisasi logistik, mengatasi abrasi dan banjir, serta memenuhi kebutuhan air bersih.
"Beberapa pembangunan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang akan dikerjakan. Perlu dukungan pemerintah provinsi dan pusat," tuturnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kendal, Moch Noor Fauzi menambahkan, pembangunan tanggul laut diperkirakan sepanjang 1 kilometer, dengan lebar 12 meter dan ketinggian mencapai 1 meter.
Rencananya akan dibangun di Kali Kendal Kelurahan Bandengan hingga Kali Glodok Kelurahan Karangsari.
Proyek pekerjaan saat ini dalam proses pelelangan oleh Satker Provinsi Jawa Tengah.
"Pembangunan tanggul ini bagian dari penanganan kota kumuh program Kotaku. Dan pengendali banjir rob di masa yang akan datang," ujarnya.
Noor Fauzi menambahkan, kegiatan lain yang dilakukan bersamaan dengan pembangunan tanggul adalah pembangunan jalan laut hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bandengan.
Didukung dengan pemasangan pompa air, pembuatan MCK, pembangunan pedestrian tepi sungai, Instalasi pengolahan air limbah (Ipal), ruang terbuka hijau (RTH), serta landmark kawasan asri.
"Kami berharap program ini didukung masyarakat dan pemerintah pusat agar bisa cepat terealisasi," harap dia. (Sam)