Berita Jateng
Sutarno Ingin Gajinya Tahun Depan Naik karena Terima Upah di Bawah UMK
Tiga tahun bekerja sebagai karyawan outsourcing, ternyata tidak menjamin kehidupan yang lebih sejahtera. Hal itu dialami Sutarno
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Tiga tahun bekerja sebagai karyawan outsourcing, ternyata tidak menjamin kehidupan yang lebih sejahtera. Hal itu dialami Sutarno. Namun, dia pun tak bisa berbuat banyak. Ia pasrah dengan keadaannya.
Usia yang kini menginjak 40 tahun, sudah tidak banyak peluang pekerjaan yang bisa diambilnya. Terlebih di masa pandemi saat ini. Bisa tetap bekerja walau banyak temannya yang di PHK, sudah membuatnya bersyukur.
Sutarno saat ini masih bekerja sebagai cleaning service di sebuah perusahaan keuangan. Selama bekerja, pihaknya tidak pernah mendapatkan pengalaman terlambat menerima gaji.
"Alhamdulillah sesuai aturan dari perusahaan. Tidak pernah telat. Tapi ya itu, gaji yang didapat dibawah UMK Kota Semarang. Itu sudah jadi perjanjian saya dengan vendor tempat saya dipekerjakan," ujarnya.
Menurut Sutarno, pemotongan gaji yang dilakukan oleh perusahaannya digunakan untuk membayar iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Akan tetapi, perhitungannya selalu berubah-ubah.
"Saya kurang tahu mengapa berubah-ubah. Tapi hampir semua teman yang satu profesi juga sama," paparnya.
Gaji yang dia terima selama ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dua anak dan istri yang setia menemaninya.
Meskipun sang istri juga ikut membantu Sutarno dalam mencari nafkah.
"Istri kebetulan ikut ojol. Penghasilannya juga tidak pasti. Menerima pesanan pembuatan makanan ringan juga. Itu sudah cukup membantu saya," imbuhnya.
Sejak pertama kali bekerja hingga saat ini, dirinya mengaku sudah mendapatkan beberapa kali kenaikan gaji. Meskipun tidak begitu besar angkanya.
"Hanya sekitar Rp 100 ribuan saja naiknya. Itu belum tentu satu tahun sekali. Saya juga kurang tahu, naiknya itu menyesuaikan aturan dari pemerintah, atau masing-masing perusahaan vendor memiliki aturan sendiri," tegasnya.
Sutarno berharap di tahun 2022 ada secercah harapan terkait upah yang diterimanya. Sebab, tahun depan dia harus memasukkan anak pertamanya di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Anak saya tahun besok masuk SMP. Ya saya harap ada kenaikan upah yang siginifikan. Walaupun saya tahu kondisi pandemi seperti ini sulit bagi perusahaan," pungkasnya.
Dengarkan Perwakilan Buruh
Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengundang sejumlah buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ke kantornya, Senin (15/11).
Ganjar ingin mendengarkan usulan buruh terkait upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2022.
Pertemuan tersebut merupakan tindaklanjut atas aksidemoyang dilakukan KSPI pada 10 November lalu. Waktu itu paraburuhgagal menemui Ganjar yang sedang berada di luar kota.
Namun, komunikasi terus berlanjut hingga akhirnya Ganjar mengundang KSPI duduk bersama di ruang rapat Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng.
Buruh diwakili Sekjen KSPI, Aulia Hakim dan beberapa ketua organisasi buruh di Jateng secara gayeng berdialog dengan Ganjar. Mereka membahas berbagai persoalan, khususnya terkait pengupahan dan usulan-usulan serta formula upah untuk tahun 2022 mendatang.
Sekjen KSPI, Aulia Hakim mengatakan, pihaknya mengapresiasi Ganjar yang mau menerima audiensi dengan perwakilan buruh. Menurutnya, kedatangan buruh bertemu Ganjar untuk menyampaikan usulan dan masukan terkait formula upah tahun 2022.
"Upah kita masih sangat kecil jika dibanding dengan provinsi lain. Sehingga kedatangan kami ini untuk menyampaikan formula upah dengan kebutuhanburuhyang semakin banyak secara langsung pada pak Ganjar," katanya.
Aulia menerangkan, di masa pandemi saat ini, kebutuhanburuhbertambah karena harus bekerja dengan konsep kebiasaan baru (new normal). Mereka harus mengeluarkan anggaran untuk membeli masker, hand sanitizer, vitamin, kuota belajar untuk anak dan lain sebagainya.
"Dengan memperlihatkan kebutuhan pokok semasa pandemi itu, kami mengusulkan kenaikan upah di Jawa Tengah minimal 10 persen dari tahun 2021. Kalau dihitung, kenaikan sekitar Rp 300.000-Rp 400.000," jelasnya.
Aulia meyakini Ganjar akan realistis dan mau menaikkan upahburuhuntuk tahun depan. Apalagi tahun lalu, Ganjar menjadi satu-satunya Gubernur yang menetapkan upah lebih tinggi dari nasional.
"Kami harap pak Ganjar mengulang kembali prestasi tahun lalu, dengan menetapkan angka kenaikan upah di atas nasional," harapnya.
Ganjar sendiri menyambut baik dan mengapresiasi buruh yang mau datang untuk menyampaikan masukan secara langsung. Menurut Ganjar, daripada demo, akan lebih maksimal jika usulan disampaikan dengan metode dialog seperti itu.
"Usulannya bagus, formulanya dibuat dengan jelas. Tentu masukannya akan jadi bahan pertimbangan kami. Nanti kami overlay dengan formula kita," katanya.
Meski begitu, Ganjar juga minta semua pihak mempertimbangkan kondisi perusahaan masing-masing. Karena tidak hanyaburuh, pemprov Jateng juga mendapat banyak keluhan dari para pengusaha yang terdampak pandemi.(afn/nal)
Baca juga: Lisensi Kepelatihan Imran Nahumarury Disebut Sah Jadi Pelatih Kepala PSIS Semarang
Baca juga: Dituntut 1 Tahun Penjara karena Marahi Suami, Valencya: Masa Pulang Mabuk Disambut Senyum Manis
Baca juga: Kenali Efek Samping Jahe dan Kunyit Jika Dikonsumsi Berlebihan
Baca juga: AC Milan Nyerah Perpanjang Kontrak Kessie yang Dirayu PSG, Incar Bintang Portugal Sebagai Ganti