Berita Jakarta
Mengharukan! Suherman dan Khatijah Korban Kebakaran Berharap Temukan Perhiasan Demi Menyambung Hidup
Mengharukan aksi korban kebakaran yang terjadi di Jalang Lorong L RT 012 RW 08, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Mengharukan aksi korban kebakaran yang terjadi di Jalang Lorong L RT 012 RW 08, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini.
Mereka masih berada di lokasi dengan mencoba mengais benda-benda berharga yang mungkin masih bisa dimanfaatkan untuk bisa menyambung hidup pascakebakaran.
Seperti halnya yang dilakukan pasangan suami istri Suherman (56) dan Khatijah (52) ini dimana mereka tampak sibuk mengais sisa puing-puing dari rumahnya yang sudah rata dengan tanah.
Suherman mengaku dirinya sedang mencari benda berharga seperti gelang atau cincin milik istrinya yang mungkin masih bisa diselamatkan.
“Iya, lagi cari barang berharga. Siapa tahu aja ketemu cincin istri saya sama gelang yang lumayan kalau ketemu buat bayar kontrakan,” ungkapnya, di lokasi, Rabu (17/11/2021).
Suherman berharap benda bernilai tersebut bisa ditemukan agar jadi penyelamat pascakebakaran supaya dapat melewati musibah yang cukup berat tersebut.
“Ketindihan rak piring gitu takutnya ada di selipan sini gitu, makanya ini lagi nyari.
Habis pas kejadian nggak keburu, api udah keburu gede,” ujar pria yang sudah tinggal 35 tahun di lokasi tersebut.
Sementara Khatijah menambahkan mereka tidak dapat menyelamatkan harta benda yang sudah dikumpulkan selama bertahun-tahun.
Pasalnya si jago merah membesar dengan begitu cepat dan menghangus sejumlah bangunan dan termasuk rumah yang ditempatinya selama ini.
“Barang-barang udah habis, baju habis semua, rak piring, barang-barang nggak sempat bawa apa-apa, cuma bawa baju aja,” sambungnya.
Apalagi pada saat kejadian, di dalam rumah hanya ada anaknya saja. Sementara api dengan cepat menyambar bangunan ditambah kepanikan warga membuat tidak bisa menyelamatkan harta benda.
“Waktu kejadian ada anak saya lagi main laptop cuman karena kan di sini banyak orang jadi susah nyelamatin. Jadi masing-masing selamatin diri,” ungkapnya.
Menurutnya ini adalah kebakaran yang paling parah terjadi di kawasan tersebut. Sebelumnya pernah ada kebakaran namun dapat ditangani dengan cepat sehingga tidak berdampak parah.
“Sekarang mengungsi di rumah saudara, kadang di masjid ya. Kita mengungsi di mana aja lah yang penting ada tempat tidur,” ujarnya. (jhs)