Berita Viral
Update Pembunuhan di Subang, Yosef Ingin Cairkan Dana Ratusan Juta, Pengacara Beberkan Alasannya
Korban kasus Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga mengelola yayasan tersebut masing-masing sebagai bendahara dan sekretaris
TRIBUNJATENG.COM - Kasus pembunuhan di Subang masih belum menemukan titik temu.
Polisi masih menyelidiki siapa tersangka yang tega menghabisi nyawa Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Di balik kasus pembunuhan, muncul pula isu seputar pengelolaan yayasan.

Yosef mengaku pencarian dana sekitar Rp 230 juta belum dilakukan. Dana BOS tersebut digunakan untuk keperluan sekolah.
Keluarga korban kasus Subang mengelola yayasan. Dalam struktur organisasi, Yoris bekerja sebagai ketua yayasan sedangkan Yosef adalah dewan pembina.
Korban kasus Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga mengelola yayasan tersebut masing-masing sebagai bendahara dan sekretaris.
Baca juga: Yana Menghilang karena ke Tempat Istri Muda? Polisi Tegas Membantah, Beberkan Fakta Ini
Baca juga: Andre Taulany Pangling Pemeran Kipli Sinetron Kiamat Sudah Dekat, Masker Dibuka Tetap Tak Mengenali
Yayasan yang tidak aktif setelah kasus Subang itu mengelola SMP dan SMK.
Pengacara Yosef, Rohman Hidayat mengatakan dana ratusan juta yang ingin dicairkan Yosef adalah dana BOS.
Dana tersebut harus segera dicairkan karena ada batas waktu.
"Dana bos dana bantuan dan ada batas waktu. Kalau dana itu tidak digunakan untuk sekolah, dana itu diarik lagi," kata Rohman dikutip dari YouTube tvOneNews, yang diunggah pada 8 November 2021.

Yosef ingin menjalankan yayasan kembali setelah terbengkalai selama 3 bulan belakangan ini.
Anak Yosef, Yoris mengakui ia belum menjalankan yayasan karena masih berduka.
"Itulah maksud Pak Yosef untuk menjalankan lagi yayasan. Pak Yosef harus bertanggung jawab pada anak-anak yang sekolah di yayasan," kata Rohman.
"Sementara ini ketua yayasan tidak aktif bahkan tidak bertanggung jawab tentu saja mereka bisa menuntut pak yosef di kemudian hari krn proses blajar dan mengajar tdk berjalan," lanjutnya.
Sekolah yang dikelola yayasan terlihat terbengkalai.