Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Book Lovers

Desain Cover Buku Jadi Pemikat, Elya Wulanjari Tergerak untuk Baca Sampai Tuntas

Bagi Elya Wulanjari (31) tampilan sampul sebuah buku untuk kemudian menarik minat pembaca sangatlah penting.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
DOKUMENTASI PRIBADI
Elya Wulanjari 

TRIBUNJATENG, SEMARANG - Bagi Elya Wulanjari (31) tampilan sampul sebuah buku untuk kemudian menarik minat pembaca sangatlah penting.

Pasalnya, perjalanannya mengenal buku berawal dari tampilan cover luar buku tersebut.

Elya mengatakan dirinya bukanlah termasuk orang yang pilih-pilih dalam membaca buku berdasarkan genrenya.

Namun, desain cover yang menarik kerap kali menjadi alasannya membaca buku tertentu atau membelinya.

“Saya pada dasarnya suka dengan semua buku, baik fiksi maupun non fiksi dengan berbagai genre. Tetapi, itu semua tergantung covernya jika tampilan buku itu menarik bagi saya itu yang saya pilih untuk dibaca seperti novel Supernova karya Dee Lestari,” katanya.

Baca juga: Zinedine Zidane Peluang Besar Latih Manchester United Ketimbang Pochettino Gantikan Solskjaer

Baca juga: Dukung Kinerja TNI di Lapangan, Bupati Jepara Dian Kristiandi Serahkan 16 Motor Trail ke Kodim

Elya mengungkapkan, menyukai aktivitas membaca sejak kecil karena dahulu orangtuanya berlangganan majalah Bobo.

Ketika dia beranjak remaja tepatnya semenjak duduk dibangku SMP kebiasaan membacanya mulai bergeser ke cerita pendek maupun novel dengan tema-tema percintaan.

Ia menambahkan, berlanjut sekolah ke jenjang SMA kebiasaan membacanya tidak melulu novel yang berisi cerita romantisme namun mulai ke beberapa genre lain seperti komedi, misteri, dan diselingi komik.

Satu diantaranya buku cerita bergambar favoritnya yaitu komik Detektif Conan.

“Lalu, pas sudah kuliah sampai kerja mulai membaca biografi, sejarah, dan lain sebagainya. Tapi selera membaca saya masih dipengarui cover buku. Tidak tahu kenapa aku termasuk tipe orang yang melihat buku dari sampulnya. Jadi kalau beli buku atau pinjem buku di persewaan buku atau perpustakaan umum pasti lihat-lihat dulu tampilan sampulnya. Contohnya buku #88 Love Life karya Diana Rikasari, itu juga dibeli karena cantik desain cover maupun isinya,” ujarnya

Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga itu menerangkan, selain berdasarkan cover dalam membaca buku, dia juga melihat sinopsis buku terlebih dahulu apabila memiliki akhir cerita yang kurang menyenangkan urung diminati terutama novel.

Sebab, hal itu diakui sangat menganggu pikirannya tidak jarang membuatnya berandai-andai untuk membelokkan alur cerita supaya menjadi happy ending.

Adapun buku dengan tema sejarah maupun biografi ia menyukai membaca karena memiliki rasa penasaran dari kisah atau pun fakta sebenarnya.

Buku sejarah yang pernah dibaca dan dinilai paling berkesan yakni karya Daradjadi Gondodiprojo berjudul Geger Pacinan 1740-1743: Persekutuan Tionghoa-Jawa melawan VOC.

“Dari tulisan Daradjadi Gondodiprojo saya menjadi paham dan tahu ternyata kebhinekaan Indonesia itu sudah ada sejak lama, dan Salatiga pun ternyata memegang peran penting dalam pertempuran waktu itu. Nah disini serunya membaca buku sejarah, yang membuat kita ingin menyelami kehidupan masa lampau,” ucapnya

Elya bercerita, gegara membaca buku yang terbit sekira tahun 2013 itu tidak hanya membuatnya penasaran seperti titik pertempuran yang terjadi di Tuntang, Tingkir, dan keberadaan Selat Muria lantaran tidak dijelaskan secara spesifik lokasinya.

Sehingga, lanjutnya, kini dirinya tengah mencoba mencari literatur lain yang dapat menjawab sejumlah rasa penasarannya tersebut.

Baca juga: Kecelakaan Bus Rajawali Indah Remuk, Kaki Penumpang Terjepit Sulit Dilepas

Baca juga: Video Ikut Vaksinasi di Pekalongan dapat Hadiah Ikan Tongkol dan Sayur

Bahkan kata dia, lantaran sejumlah rasa penasarannya itu belum terjawab suatu hari ingin melakukan napak tilas atau mengunjungi langsung beberapa lokasi yang tersebut dalam buku menyoal koalisi perang Jawa-Tionghoa melawan VOC tersebut.

“Aku orangnya gampang penasaran jadi kalau baca novel harus selesai saat itu juga. Sebelum kerja sehari dua buku bisa saya baca sampai selesai. Nah, sekarang ini lagi favorit baca buku sejarah karyanya Daradjati, bagiku bukunya terkait dengan banyak hal yang menarik untuk dipelajari salah satunya tentang keberadaan Selat Muria, yang saat ini lagi kucari literatur tentang itu. Terus, terkait dengan peristiwa Perang Kuning, contohnya Lasem sebuah kota yang dulunya terpikirkan untuk kesana pun tidak sekarang malah pengin banget kesana gara-gara baca buku itu,” paparnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved