Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Inspirasi

Kisah Sukses Guru Honorer di Blora Berhasil Budidaya Hidroponik

Memang di awal budidaya hidroponik harus sabar, tekun dan ulet. Karena ada-ada saja gangguannya.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/AHMAD MUSTAKIM
Donny Wijaya, 36 tahun. Warga Perumnas, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora. 

TRIBUNJATENG.COM -- Memang di awal budidaya hidroponik harus sabar, tekun dan ulet. Karena ada-ada saja gangguannya.

Namun begitu melewati masa-masa sulit itu, Donny seorang guru honorer bisa panen sayur tiap hari. Penghasilannya pun meningkat.

Seorang guru honorer, Donny Wijaya tetap tekun mengajar di sekolah SMK swasta di Kabupaten Blora. Di sela-sela mengajar, Donny budidaya hidroponik di pekarangan rumahnya.

Di lahan seluas 20 x 20 meter bekas rumahnya yang roboh dimanfaatkan untuk budidaya hidroponik.

Meski di awalnya harus jatuh bangun, kini Donny sudah menikmati hasilnya.

Dalam sehari bisa memanen 7-10 kilogram selada dan pakcoy (sawi sendok).

Pada lahan tersebut, Donny (36) merangkai pipa-pipa untuk hidroponik.

Hingga kemudian bisa menampung 3.500 tanaman sayuran tersebut.

Warga Perumnas, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora ini tinggal di tengah kota dan bisa memanfaatkan lahannya untuk budidaya sayuran hidroponik.

"Mumpung lagi banyak permintaan. Kami mengandalkan penjualan lewat reseller. Reseller saya itu hebat-hebat.

Dijual lewat facebook, instagram dan lain-lain. Laris," kata Donny, saat ditemui di kebunnya, Senin (22/11).

Meski begitu, Donny pun masih bisa melayani pembeli dan antar langsung kepada alamatnya.

Donny hingga kini masih mengajar di SMK swasta di Blora. Setelah lulus kuliah, tahun 2006-2008 dia sempat bekerja di Griya Indosat sebagai customer service dan marketing.

Setelah itu, pindah menjadi guru dan mengajar di MTS Miftahul Ilmiyah Mojowetan, Kecamatan Banjarejo, Blora.

Tahun 2009 dia pindah mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Blora dan bertahan hingga sekarang. Di sela-sela kesibukannya itu, dia merasa hambar ingin ada aktifitas lain.

Yaitu bisa jualan dan mendapatkan penghasilan tambahan.

"Awalnya ya ingin memanfaatkan waktu luang di luar jam mengajar. Kemudian bertemu teman dan mendapat inisiatif untuk mengembangkan hidroponik.

Kemudian saya belajar ke Mas Indra itu. Memantapkan hati untuk usaha itu," terangnya.

Anak ke empat dari lima bersaudara ini mengaku, untuk membuat hidroponik seperti saat ini butuh perjuangan ekstra.

Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kesabaran dan tekad yang kuat.

Setelah memulai memang banyak cobaan. Mulai terserang hama, penyakit.

Selain itu, hidroponiknya sempat ambruk karena diterjang angin sehingga pernah putus asa dan berhenti setahun.

"Di awal-awal banyak cobaan. Sekarang tinggal menikmati saja," terangnya.

Donny menyebut dalam sebulan bisa mendapat panen sekitar Rp 4 juta.

Angka itu belumdipotong biaya listrik, nutrisi, dan tenaga. Perkiraan bersih laba Rp 1,5 juta. Masa tanam sampai panen, selada dan pakcoy hampir sama yaitu 40 hari.

Kemudian teman-teman komunitas hidroponik memberikan dorongan kembali bangkit.

Banyaknya dukungan itu, akhirnya dia mulai bangkit lagi dan membangun kembali hedroponik miliknya. Dengan semangat baru, kepercayaan diri, Donny memutuskan menanam hidroponik sayuran.

"Alhamdulillah sejak tahun 2020 setiap hari bisa panen. Dijual di reseller, catering dan bakul pasar. Potensi hidroponik di Blora bagus," kata alumnus Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Dia berencana menjadikan kebun hidroponiknya bisa digunakan untuk wisata edukasi. Lokasi di tengah kota. Dan bertujuan menularkan semangat kepada warga untuk memulai budidaya hidroponik. (Ahmad Mustakim)

Baca juga: Hotline Semarang : Bolehkah Menggelar Hajatan Besar Saat Penerapan PPKM Level 3?

Baca juga: Bupati Batang Wihaji Jawab Gamblang dan Realistis Pada Presentasi Finalis KIP Awards

Baca juga: Detik-detik Supir Truk di Ngaliyan Tiba-tiba Terjatuh dari Kabin dan Meninggal, Sempat Teriak Aduh

Baca juga: Harga Emas Antam Menyusut Lagi, Hari Ini Turun Rp 6.000

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved