Berita Semarang
Kronologi Driver Ojol Geruduk Kafe di Semarang Gara-gara Perlakuan Kasar Owner
Puluhan driver ojol mendatangi kafe tersebut akibat tak terima ada rekan sesama ojol saat mengambil orderan mendapatkan perlakuan kasar dari owner at
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Puluhan driver ojek online dari beragam aplikasi menggeruduk sebuah kafe di Jalan Rajabasa, Karangrejo, Gajahmungkur, Selasa (23/11/2021) malam.
Puluhan driver ojol mendatangi kafe tersebut akibat tak terima ada rekan sesama ojol saat mengambil orderan mendapatkan perlakuan kasar dari owner atau pemilik kafe.
Perlakuan kasar yang diterima ojol berupa jaket ditarik hingga sobek dan perkataan kasar.
Persoalan tersebut lantas memancing para driver untuk melakukan langkah solidaritas atas nasib yang diterima rekan sesama ojol.
Kasus tersebut sempat ramai di media sosial hingga polisi dari Polsek Gajahmungkur harus turun tangan untuk menangani kasus tersebut.
Ojol Semarang Ucup mengatakan, ikut terjun ke lapangan untuk membantu rekan sesama ojol.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, kasus itu bermula saat rekan ojol bernama Mario Ahmad Ibrahim ketika kejadian hendak mengambil orderan makanan di kafe tersebut.
Mario masih berada di daerah Sampangan sehingga meminta kafe untuk membuat orderan terlebih dahulu.
Ketika perjalanan menuju ke kafe, hujan turun deras sehingga Mario berhenti untuk berteduh memakai jas hujan di sebuah warung sate di samping trafik light Jalan Semeru.
Selepas itu, Mario sempat chat ke pihak kafe kembali lalu melanjutkan perjalanan untuk mengambil orderan.
Setiba di kafe ternyata orderan belum jadi sehingga terjadi keributan.
"Pihak kafe sempat menarik jaket Mario hingga sobek dan sempat dikatain kata kasar berupa as* (kata kasar dalam bahasa Jawa).
Sekaligus sempat mengancam akan dilaporkan ke kantor aplikasi ojol tempatnya bekerja," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/11/2021).
Mendapatkan perlakuan tersebut, Mario tak terima lantas membagikan pengalamannya tersebut ke grup media sosial para ojol di Semarang yang diikutinya.
Dari postingan tersebut memantik solidaritas para ojol untuk menggeruduk kafe.