Berita Gresik
Di Balik Fakta Pria Yang Tewas Usai Menabraknya Diri pada Kereta, Di Rumahnya Ditemukan Jenazah
Sungguh tragis nasib yang dialami ibu dan anak ini, karena menjadi korban pembunuhan dan pembacokan oleh orang yang mereka sayangi.
Pada Rabu pagi ia terkejut melihat banyak ceceran darah saat melintas di depan rumah korban.
Ia pun penasaran dan memanggil tetangga agar bisa bersama-sama masuk ke dalam rumah.
Saksi mata tersebut kemudian menemukan ibu dan anak tergeletak bersimbah darah.
"Saat lewat pukul 07.30 WIB saya lihat banyak darah berceceran, kemudian saya minta tolong warga dan benar (korban) sudah tergeletak, berdarah," ujar Santi kepada awak media, Rabu (24/11).
Trianah diketahui sudah meregang nyawa, sementara Zada masih hidup kendati dalam kondisi kritis.
Saat warga masuk ke dalam rumah, Zada hanya terdiam menahan sakit dengan bagian kepala mengeluarkan darah.
Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Digilas Kereta Api, Pria 28 Tahun Tewas di Medan
"Kemudian dilarikan ke rumah sakit (Zada), dan warga ada juga yang melapor ke polisi," ucap Santi.
Saat itu, sang suami yang biasanya tinggal bersama dua korban, tak diketahui keberadaannya.
Dari TKP, polisi mengamankan barang bukti seperti gunting, tabung gas elpiji, selimut dan sarung bantal yang dipenuhi bercak darah.
"Di rumah satu keluarga, ada ibu dan anak, tapi suaminya tidak ada.
Yang jelas barang bukti sudah kami amankan," ucap Wahyu.
Aparat kepolisian menemukan JS sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Dia diduga bunuh diri dengan menabrakkan tubuhnya ke gerbong kereta api yang sedang melintas di rel perlintasan wilayah Desa Sembung, Kecamatan Perak, Jombang.