Unika Soegijapranata
Para Guru, Yuk Ikut Festival Guru Transformatif Unika Soegijapranata-Marimas, Ini Ketentuannya
Dituntut inovatif dan kreatif selama pandemi Covid-19, peranan guru layak diapresiasi. Berkat mereka, dunia pendidikan tetap berjalan.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Dituntut inovatif dan kreatif selama pandemi Covid-19, peranan guru layak diapresiasi. Berkat mereka, dunia pendidikan tetap berjalan walaupun tertatih-tatih.
Semua guru mestinya 'kaget' dengan adanya hantaman pandemi yang memaksa pertemuan tatap muka tidak dilakukan.
Peralatan teknologi informasi pun harus mengintervensi agar pembelajaran tetap berlangsung, meskipun dengan jarak jauh atau dalam jaringan (daring).
Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Terus Lakukan Operasionalisasi UU Cipta Kerja
Baca juga: Aipda Fathurrahman Meninggal Digigit Ular Luwuk Hijau Ekor Merah: kepalanya putus gigit lengan
Dengan begitu, generasi muda tidak kehilangan learning loss atau hilangnya kemampuan akademik seseorang.
Tetapi nyatanya, proses pendidikan tidak berjalan mulus selama daring. Guru hanya mengambil peran seseorang yang mentransfer ilmu pengetahuan, tidak ada proses mendidik.
Bahkan, ada guru yang hanya memeberikan segudang tugas kepada peserta didik, karena adanya keterbatasan.
"Kalau hanya memberikan ilmu, belajar saja di Google. Tidak perlu ada sekolah atau kampus.
Bersekolah atau berkuliah tidak hanya transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga ada proses pembelajaran nilai-nilai," kata Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindiarto, Senin (29/11/2021).
Blessing in disguise, ada keberkahan yang didapat dari bencana covid ini.
Guru dipacu bertransformasi supaya adaptif mengikuti kondisi yang ada.
Untuk memberikan penghargaan atas kerja guru yang bertransformasi, Unika didukung PT Marimas Putera Kencana meluncurkan Festival Guru Transformatif dengan tema 'Guru Transformatif untuk Siswa Adaptif'.
"Melalui festival ini, Unika Soegijapranata bermaksud memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para guru yang telah melakukan gerakan perubahan dalam ruang-ruang kelas. Mereka juga telah memberi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para siswa," kata pria bergelar doktor bidang psikologi ini.
Peserta yang bisa mengikuti festival ini merupaan para guru yang mengabdi di sekolah tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat dan SLB yang berada di seluruh daerah di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tahapan festival ini dimulai pada akhir November 2021 hingga puncak acara pada Mei 2022 mendatang.
Total hadiah yang akan didapatkan para pemenang adalah Rp 35 juta perkategori.