Berita Kesehatan
Aren, Selain Jadi Gula Bisa Juga Sebagai Antivirus
Pohon Aren (Arenga pinnata Merr.) termasuk ke dalam anggota genus Arenga dan suku Arecaceae.
Secara keseluruhan jenis antioksidan yang dapat ditemukan di dalam tumbuhan aren, yakni flavonoid, tanin, alkaloid, galaktomanan, fenol, saponin, dan triterpenoid (Putri et al., 2021).
Ekologi
Tumbuhan aren dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 500 – 1.200 mdpl.
Dengan suhu rata-rata 25°C dan curah hujan rata-rata 1.200 mm/tahun, dapat menjadikan suatu lingkungan baik untuk ditumbuhi aren.
Tanah yang dapat meneruskan kelebihan air, seperti tanah gembur, tanah vulkanis, dan tanah berpasir di sekitar sungai juga merupakan tempat yang baik untuk ditumbuhi aren (Lempang, 2012).
Kandungan Kimia
Kandungan senyawa kimia yang dimiliki aren, paling banyak diteliti terkandung dalam bagian niranya.
Senyawa kimia yang dapat ditemui pada nira aren antara lain senyawa metabolit sekunder, seperti alkaloid, saponin, dan triterpenoid. (Putri et al., 2021).
Sebaran
Tumbuhan aren secara alami tersebar di wilayah Asia Tropis, termasuk negara-negara kepulauan bagian tenggara, seperi Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Laos, dan Myanmar (Hadi, 1991).
Tumbuhan aren atau Arenga pinnata dapat ditemukan di seluruh cagar alam di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat, yaitu Cagar Alam (CA) Keling I abc, CA Keling II/III, CA Kembang, dan CA Gunung Celering di Kabupaten Jepara.
Penulis
Budi Santoso
PEH Muda pada BKSDA Jateng
Kepala KPHK Pati Barat
(*)