Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Kapolri Ingatkan Anggotanya: Jangan Bergaya Hidup Berlebihan, Jangan Hedonis!

Tidak bergaya hedonis, menurut Kapolri, merupakan salah satu langkah untuk mengurangi potensi perselisihan antara anggota polisi dengan prajurit TNI.

Divisi Humas Polri
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menghadiri penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021).(Dokumen Divisi Humas Polri) 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Anggota kepolisian diminta tidak berperilaku hedonis atau bergaya hidup berlebihan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Tidak bergaya hedonis, menurut Kapolri, merupakan salah satu langkah untuk mengurangi potensi perselisihan antara anggota polisi dengan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca juga: Luhut: Pejabat Negara Dilarang Perjalanan ke Luar Negeri, Mencegah Penularan Varian Omicron

Jenderal Listyo menyampaikan hal ini dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi, yang ditayangkan di Program Rosi Kompas TV, Kamis (2/12/2021).

Dalam wawancara, Rosiana Silalahi meminta tanggapan Kapolri soal adanya penilaian dari sejumlah kalangan bahwa salah satu faktor berulangnya bentrokan antara anggota polisi dan TNI adalah soal kecemburuan terhadap fasilitas dan juga akses di berbagai bidang.

Menjawab pertanyaan itu, Listyo Sigit Prabowo mengakui adanya isu-isu soal kecemburuan tersebut.

Karena itu dia selalu menekankan kepada para anggota kepolisian agar tidak bergaya hidup berlebihan.

"Suara-suara di bawah memang kadang kala itu masih muncul sehingga kemudian bagaimana tentunya di lapangan hal-hal yang memiliki potensi adanya seperti itu. Saya selau tekanan, jangan bergaya hidup berlebihan, jangan hedonis, jangan melakukan hal-hal yang kemudian, jangankan di mata teman-teman di mata masyarakat juga itu tidak bagus, " ujar Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri mengakui soal kesenjangan memang harus menjadi bagian dari evaluasi di internal kepolisian.

Dengan demikian polisi bisa selalu dekat dengan masyarakat dan bekerja sama dengan institusi lain.

 
"Dan itu juga kan bagian dari hal yang harus dievaluasi di internal kami.

Itulah yang kemudian menjadi modal agar Polri ini juga kemudian bisa dekat dengan masyarakat, dengan teman-teman bisa kerja sama, baik dengan kawan-kawan TNI," paparnya.

Dia mengatakan adanya persepsi soal kesenjangan tersebut harus dibenahi.

Caranya ialah dengan memperbaiki perilaku agar persepsi terkait hal itu tidak muncul.

"Persepsi terhadap hal seperti itu yang harus dibenahi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved