Berita Semarang
Tanoto Foundation Dukung Tribun Jateng Bersinergi Majukan Pendidikan
Kreativitas dan inovasi masih perlu dilakukan guru pada masa pandemi ini.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
Program apa yang dijalankan Tanoto?
Ada 3 program utama. Pertama pendidikan untuk PAUD yang dinamakan Sigap, peningkatan kualitas pendidikan SD atau yang disebut Pintar. Lalu program untuk pendidikan tinggi dan teladan kepemimpinan.
Kapan berdirinya Tanoto?
Berdiri pada 1980. Mulai dari Besitang (Langkat) Sumatera Utara dengan mendirikan TK. Sekarang TK masih berjalan dan makin berkembang.
Ada kegiatan spesial saat hari guru kemarin?
Ada 3 kegiatan. Pertama, meluncurkan buku pembelajaran aktif di masa pandemi kerja sama dengan percetakan Kompas dan diluncurkan bersama Kompas.com. Diharapkan buku ini dapat membantu teman-teman guru menemukan praktik baik pembelajaran di masa pandemi. Ini sangat penting.
Kedua, kami menyediakan event untuk hari guru di Kabupaten Kendal dan Tegal membahas Hari Guru. Ketiga, mengadakan peluncuran e-Pintar yakni platform digital pelatihan guru SD dan SMP.
Pelatihan untuk guru seperti apa yang ada pada platform e-Pintar?
Yakni learning management system. Isinya modul untuk guru dan kepala sekolah untuk pembelajaran PTM terbatas. Ini sangat relevan pada masa pandemi ini.
Bagaimana cara bergabung dalam e-Pintar?
Guru dan kepala sekolah yang ingin belajar meningkatkan PTM, cukup buka website Tanoto Foundation lalu nanti ketemu e-Pintar. Siapapun boleh mendaftar tanpa dipungut biaya. Pelatihan dilakukan mandiri dan secara online.
Tanoto Foundation melihat perkembangan pendidikan, di Jateng khususnya seperti apa?
Anggaran pendidikan dari tahun ke tahun sangat meningkat tajam, signifikan sekali. Tapi dinilai berbagai output pendidikan, baik ukuran nasional dan internasional, harus terus didorong untuk hasil outputnya.
Ini sesuai hasil evaluasi Kemenkeu, uang yang dikeluarkan sudah banyak, hasil belum maksimal. Ini lah waktunya untuk belajar terus, terutama guru. Jangan berhenti untuk terus belajar karena kita bersaing di tingkat global bukan regional.
Akhir-akhir ini, di Jateng atau pinggiran Jateng terkendala infrastruktur intrenet, jaringan komunikasi, teknologi komunikas dan informasi. Harus ada perhatian pemerintah daerah membangun infrastruktur telekomunikasi, dan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran di masa pandemi.