Opini
PGSD dan Era Digital: Mencetak Generasi Kritis, Kreatif, dan Kolaboratif
Berikut opini Nurhayati, S.Pd., M.Pd., Dosen Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Harkat Negeri.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Oleh: Nurhayati, S.Pd., M.Pd., Dosen Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Harkat Negeri
PEMANFAATAN Teknologi dalam Pembelajaran Guru SD masa kini harus mampu memanfaatkan platform digital, aplikasi edukasi, dan media interaktif agar pembelajaran lebih menarik. Pada era digital saat ini, guru Sekolah Dasar (SD) dituntut untuk mampu memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini penting karena siswa generasi sekarang sudah akrab dengan gawai, internet, dan berbagai bentuk media digital sejak usia dini.
Oleh karena itu, peran guru bukan hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai fasilitator yang kreatif dalam mengintegrasikan teknologi agar pembelajaran lebih menarik dan bermakna. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi adalah melalui platform digital. Guru dapat menggunakan Learning Management System (LMS) seperti Google Classroom, Edmodo, atau Moodle untuk membagikan materi, memberikan tugas, serta melakukan evaluasi secara terstruktur.
Selain itu, penggunaan aplikasi konferensi video seperti Zoom atau Google Meet juga memudahkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh maupun hybrid. Tidak kalah penting adalah pemanfaatan media interaktif. Guru dapat menggunakan presentasi interaktif, video pembelajaran, animasi, bahkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata. Misalnya, siswa dapat mempelajari planet-planet melalui simulasi 3D atau memahami proses sains lewat video eksperimen sederhana.
Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan sesuai dengan karakteristik siswa SD yang senang bermain sambil belajar. Namun, guru juga perlu bijak dalam memilih dan menggunakan teknologi agar tidak menimbulkan distraksi, serta memastikan bahwa teknologi benar-benar mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
PGSD menyiapkan guru yang bisa menanamkan critical thinking, creativity, collaboration, dan communication sejak jenjang SD Pendidikan Guru Sekolah Dasar dituntut untuk tidak hanya mengajarkan pengetahuan dasar, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan 4C yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Keterampilan ini menjadi pondasi penting agar siswa mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang cepat. Oleh karena itu, guru SD perlu dipersiapkan melalui pelatihan, strategi pembelajaran, dan pendekatan inovatif.
Baca juga: Rektor Universitas Harkat Negeri Sudirman Said: Guru Bukan Beban, Tapi Aset Bangsa
Pertama, untuk menanamkan critical thinking (berpikir kritis), guru harus mampu merancang pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning). Dengan memberikan pertanyaan terbuka, studi kasus, atau proyek sederhana, siswa dilatih untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencari solusi. Guru yang kreatif akan mengarahkan siswa agar tidak hanya menerima informasi, tetapi juga menguji kebenaran dan kegunaannya.
Kedua, dalam aspek creativity (kreativitas), guru SD harus memberikan ruang bagi siswa untuk bereksperimen, berimajinasi, dan menghasilkan karya. Misalnya, melalui kegiatan menggambar, membuat cerita, eksperimen sains sederhana, atau proyek seni. Guru perlu mendorong siswa berani mencoba ide baru tanpa takut salah, karena kreativitas tumbuh dari kebebasan berekspresi dan lingkungan belajar yang mendukung.
Ketiga, untuk menumbuhkan collaboration (kolaborasi), guru harus membiasakan siswa bekerja dalam kelompok. Melalui diskusi kelompok, proyek bersama, atau permainan edukatif, siswa belajar berbagi tugas, menghargai pendapat orang lain, dan menyelesaikan masalah secara kolektif. Guru berperan sebagai fasilitator yang memastikan semua siswa terlibat aktif dalam proses kerja sama.
Keempat, dalam hal communication (komunikasi), guru dapat melatih siswa agar mampu menyampaikan gagasan dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Kegiatan seperti presentasi sederhana, bercerita di depan kelas, atau menulis pengalaman sehari-hari dapat melatih keterampilan komunikasi sejak dini. Guru juga harus menjadi teladan dengan memberikan contoh komunikasi yang jelas, santun, dan efektif.
Dengan menanamkan keterampilan 4C sejak jenjang Sekolah Dasar, guru membantu siswa memiliki bekal dasar yang penting untuk menghadapi tantangan di masa depan. Maka, diperlukan guru yang terus belajar, terbuka pada inovasi, dan mampu mengintegrasikan metode pembelajaran yang mendorong siswa aktif, kreatif, serta kolaboratif. Peran PGSD dalam Mencetak Guru Melek Teknologi Kurikulum PGSD dirancang agar mahasiswa terbiasa dengan teknologi pendidikan sehingga siap menghadapi kelas berbasis digital.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) memiliki peran penting dalam menyiapkan calon guru yang melek teknologi. Kurikulum PGSD di Universitas Harkat Negeri saat ini dirancang agar mahasiswa terbiasa menggunakan berbagai teknologi pendidikan, mulai dari platform digital, aplikasi pembelajaran, hingga media interaktif. Melalui mata kuliah, praktik microteaching, serta pengalaman lapangan, mahasiswa dilatih untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran.
Dengan pembiasaan tersebut, lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Harkat Negeri diharapkan mampu menghadapi kelas berbasis digital yang menjadi kebutuhan era generasi digital. Guru tidak hanya berfungsi sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Hal ini memastikan bahwa pembelajaran di Sekolah Dasar lebih menarik, interaktif, serta sesuai dengan karakteristik siswa generasi digital.
PGSD sebagai Pilar Transformasi Pendidikan Nasional Dengan mencetak guru berkualitas, PGSD berkontribusi langsung pada peningkatan mutu pendidikan dasar di Indonesia. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) merupakan salah satu pilar penting dalam transformasi pendidikan nasional. Melalui kurikulumnya, PGSD di Universitas Harkat Negeri berfokus mencetak guru yang berkualitas, profesional, dan berkarakter, sehingga mampu melaksanakan pembelajaran yang efektif di tingkat dasar.
Guru SD adalah ujung tombak pendidikan, karena pada jenjang inilah fondasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dibentuk. Dengan mencetak guru yang kompeten, inovatif, serta melek teknologi, PGSD Universitas Harkat Negeri berkontribusi langsung pada peningkatan mutu pendidikan dasar di Indonesia. Peran ini menjadikan PGSD bukan hanya sebagai lembaga akademik, tetapi juga sebagai motor penggerak transformasi pendidikan nasional menuju generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing global.
Baca juga: Universitas Harkat Negeri Dampingi Petani Kopi Cikedung Pemalang Wujudkan Ekonomi Berdaya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.