Gunung Semeru
Kisah Rumini dan Salamah Jadi Simbol Kasih Sayang Erupsi Gunung Semeru
Kisah Rumini dan Salamah menjadi ikon kasih sayang dalam bencana erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2021.
Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
Semua orang terharu.
Pun bayu memposting tulisan kedua mengenai Rumini.
Dia bersyukur banyak orang yang mendoakan Rumini dan Salamah.
Berikut tulisannya:
Rumini, kami yakin kau sedang tersenyum di langit. Sebab begitu banyak orang di bumi menyebut namamu, begitu besar cintamu pada ibumu, Salamah.
Teruslah tersenyum Rumini, kau memilih mendekap surgamu, InsyaAllah kau akan masuk surga dengan membawa serta kuncinya, ibumu. "Kenapa harus lari jika surga bisa kupeluk?"
Kini Rumini bukan hanya dalam pelukan ibunda, pelukan Semeru, boleh jadi dalam kehangatan sambutan penduduk langit.
Kami pantas iri kepadamu, Rumini.
Semeru, 4 Desember 2021, semestinya layak untuk selalu dikenang
Tak Bisa Berjalan
Legiman, adik ipar Salamah cerita, ketika Gunung Semeru erupsi semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia.
Sedangkan anaknya, Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
Sehingga keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.
Dua anggota keluarga Salamah, kata dia, juga bernasib malang.
Suami dan anak Salamah mengalami luka cidera akibat reruntuhan bangunan rumah.
"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.
(*)