Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Tekan AKI dan AKB, Bupati Karanganyar Minta Ibu Hamil Rutin Kontrol

Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta kepada para ibu hamil supaya rutin melakukan kontrol guna mengetahui kondisi kesehatan kandungannya. 

Penulis: Agus Iswadi | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG/AGUS ISWADI
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengecek kartu catatan kesehatan ibu hamil milik seorang peserta saat acara monitoring dalam rangka penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di tengah pandemi Covid-19 di Aula Balai Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Senin (13/12/2021).  

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta kepada para ibu hamil supaya rutin melakukan kontrol guna mengetahui kondisi kesehatan kandungannya. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Juliyatmono saat melakukan monitoring dalam rangka penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di tengah pandemi Covid-19 di Aula Balai Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Senin (13/12/2021). 

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, angka kematian ibu pada awal tahun ini hingga pertengahan November 2021 tercatat ada 19 kasus.

Dari jumlah itu 15 kasus dikarenakan Covid-19 dan sisanya non Covid-19. Sedangkan pada tahun lalu ada 8 kasus kematian ibu hamil. Adanya peningkatan dikarenakan adanya pandemi Covid-19. 

Bupati Karanganyar menyampaikan, pemerintah saat ini terus berupaya menurunkan AKI dan AKB. Oleh karena itu dia meminta supaya ibu hamil rutin kontrol ke fasilitas kesehatan.

Dengan begitu diharapkan kondisi kesehatannya terjaga sebelum tiba masa persalinan.

"Pemerintah berupaya supaya tidak ada ibu yang meninggal saat melahirkan dan tidak ada bayi yang meninggal saat persalinan," katanya. 

Selain rutin melakukan kontrol, Yuli sapaan akrabnya meminta supaya asupan gizi juga diperhatikan. Begitu juga menjaga kondisi psikologis saat masa kehamilan. 

Di samping itu pasca persalinan, dia berpesan supaya bayi diberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan dan maksimal 2 tahun sehingga kondisi kesehatannya terjaga. 

Kepala Puskesmas Tasikmadu, Patria Bayu Murdi mengatakan, tercatat ada 325 ibu hamil dengan usia kehamilan berbeda-beda di wilayah Kecamatan Tasikmadu.

Berdasarkan data ada 4 kasus kematian neonatal, 3 kasus kematian bayi dan 1 kasus balita dari awal tahun hingga November 2021. 

Ada beberapa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Tasikmadu seperti pemeriksan kesehatan, pelayanan nifas, catin, tindik, dan konsultasi kesehatan. 

Selain itu petugas puskesmas juga melakukan pelayanan KIA  dengan kunjungan rumah ibu hamil, resti dan implementasi P4K, kunjungan KN/KF, pemantauan tumbuh kembang balita, kelas ibu hamil dan kelas balita. (Ais).

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved