OPINI
OPINI : Membangun Kecerdasan Ekologis Memanfaatkan Air Hujan
MUSIM hujan hampir identik dengan adanya bencana. Apalagi adanya pengaruh perubahan iklim yang mengakibatkan tingkat curah hujan menjadi tinggi
Praktik lainnya praktik menghemat air di toilet dengan melatih siswa menggunakan air di toilet dengan bijak seperti mematikan keran saat tidak dipakai dan mempraktikan cara menyiram kotoran dengan menggunakan air secukupnya.
Praktik memanfaatkan air daur ulang untuk tanaman di sekolah yaitu dengan melatih para siswa menyiram dan memelihara tanaman dengan menggunakan air daur ulang.
Penumbuhan kecerdasan ekologis harus didukung pula oleh budaya sekolah.
Budaya sekolah yaitu sekumpulan norma, nilai, dan tradisi yang telah dibangun dalam waktu yang lama oleh semua warga sekolah dan mengarah ke seluruh aktivitas personel sekolah (Daryanto, 2015).
Budaya sekolah yang dapat dikembangkan untuk menumbukan kecerdasan ekologis antara lain dengan membiarkan halaman sekolah tetap terbuka untuk resapan air hujan, menyediakan lebih banyak sumur resapan di seluruh kawasan sekolah agar air hujan bisa segera masuk ke dalam tanah.
Menampung air hujan dan mengolahnya menjadi air minum bagi kepentingan komunitas di sekolah, mengembangkan gerakan hanya mengkonsumsi air olahan di sekolah tanpa tergantung pada produksi air kemasan.
Dan menerapkan kebijakan green school yaitu sekolah yang menjungjung tinggi konsep sustainability dengan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia. (*)
Baca juga: Hotline Semarang : Halo BPN Kenapa Berkas Pengukuran Tanah Lama Jadinya?
Baca juga: 10 Mantan dan 5 Anggota DPRD Muara Enim Jadi Tersangka Kasus Suap
Baca juga: Fokus : Wisatawan Bencana
Baca juga: Penjelasan Pelatih Persib Bandung soal Cedera Marc Klok