Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Jaga Jarak Dilonggarkan, Korea Selatan Alami Hari Paling Mematikan Sepanjang Pandemi Covid-19

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan mengatakan 94 pasien virus Covid-19 meninggal dalam 24 jam terakhir

Editor: muslimah
AP PHOTO/AHN YOUNG JOON
Petugas medis mengambil sampel hidung dari orang-orang di tempat pengujian virus corona darurat di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 14 Desember 2021. 

Fasilitas kesehatan juga diminta berjuang mempercepat pemberian suntikan booster.

Termasuk dengan memperpendek interval antara suntikan kedua dan ketiga, dari empat atau lima bulan menjadi tiga bulan, mulai minggu ini.

AP melaporkan pada Selasa (14/12/2021), lebih dari 81 persen dalam populasi lebih dari 51 juta orang “Negeri Gingseng” telah divaksinasi lengkap.

Tetapi hanya 13 persen yang diberikan suntikan penguat.

Pejabat dapat memutuskan untuk lebih memperkuat pembatasan minggu ini, tergantung pada jumlah infeksi dan rawat inap, kata Park selama pengarahan.

Para ahli mengatakan lonjakan dahsyat Korea Selatan menggarisbawahi risiko menempatkan masalah ekonomi di atas kesehatan masyarakat, ketika varian delta yang sangat menular telah mengurangi efektivitas vaksin, dan kebanyakan orang masih menunggu suntikan booster mereka.

Korea Selatan melaporkan sekitar 6.000 kasus baru per hari minggu lalu, termasuk tiga hari berturut-turut lebih dari 7.000 kasus Covid-19.

Jumlah itu tiga kali lipat dari sekitar 2.000 kasus pada awal November, ketika pemerintah secara signifikan memperketat aturan jarak sosial, dalam apa yang digambarkan oleh para pejabat sebagai langkah pertama menuju pemulihan normal pra-pandemi.

Sejak itu Korea Selatan mengizinkan pertemuan yang lebih besar, jam makan dalam ruangan yang lebih lama, dan membuka kembali sekolah sepenuhnya.

Para pejabat memperkirakan peningkatan tingkat vaksinasi akan menekan rawat inap dan kematian bahkan jika virus terus menyebar.

Tetapi ada lonjakan penerimaan rumah sakit di antara orang-orang berusia 60-an atau lebih, yang tidak sepenuhnya divaksinasi atau yang kekebalannya berkurang setelah diinokulasi selama fase awal peluncuran vaksin, yang dimulai pada Februari.

Ketika infeksi meningkat bulan ini, pemerintah Korea Selatan ragu-ragu untuk menerapkan kembali pembatasan yang lebih kuat.

Alasannya karena publik lelah, dan Presiden Moon Jae-in menyatakan negara itu tidak akan “mundur ke masa lalu.”

Pejabat menunggu hingga minggu lalu untuk mempertajam jarak sosial, melarang pertemuan pribadi tujuh orang atau lebih di wilayah ibu kota yang lebih besar, dan mengharuskan orang dewasa untuk memverifikasi status vaksinasi mereka untuk menggunakan restoran dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya.

Pakar kesehatan telah menyerukan pembatasan yang lebih kuat, seperti bekerja dari rumah, dan memperluas dukungan keuangan pemerintah untuk usaha kecil guna memastikan kepatuhan terhadap jarak sosial.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved