Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lawan Covid19

Hoaks tentang Covid-19 yang Beredar Sepekan Terakhir: Pfizer dan WHO Bekerjasama Munculkan Omicron

Kedua, Dedy mengatakan hoaks Pfizer dan WHO bekerjasama memunculkan varian Covid-19 Omicron sebagai hukuman untuk Afrika Selatan

Editor: muslimah
Caputre Video
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kominfo Dedy Permadi saat konferensi pers Menolak Hoaks Covid-19 #IndonesiaBisa yang disiarkan kanal YouYube Kominfo TV, Kamis (16/12/2021).  

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Dalam sepekan terakhir banyak beredar informasi hoaks seputar Covid-19.

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan, tepatnya ada 29 unggahan dari 10 isu hoaks seputar Covid-19 yang beredar.

Dedy pun menyebut, pihaknya merangkum sejumlah disimformasi yang perlu ditangkal bersama.

Pertama, disinformasi CEO Biotech menolak divaksinasi Covid-19 karena alasan keamanan.

Baca juga: Salah Akun, IG Jurnalis Brazil Anna Laura Dibanjiri Dukacita Netizen Indonesia

Baca juga: Jubir Covid-19: Meski Sudah Divaksin, Ada Potensi Reinfeksi Varian Omicron, tapi Tak Perlu Khawatir

Hal itu disampaikan Dedy saat konferensi pers Menolak Hoaks Covid-19 #IndonesiaBisa yang disiarkan kanal YouYube Kominfo TV, Kamis (16/12/2021).

"Disinformasi ini ditemukan pada 9 Desember 2021," kata Dedy.

Kedua, Dedy mengatakan hoaks Pfizer dan WHO bekerjasama memunculkan varian Covid-19 Omicron sebagai hukuman untuk Afrika Selatan.

Ini ditemukan pada 10 Desember 2021.

Ketiga, lanjut Dedy, disinformasi varian Covid-19 omicron hanya sebuah propaganda untuk memaksa penduduk Afrika divaksinasi disinformasi ditemukan pada 10 Desember 2021.

"Keempat disinformasi kata Omi pada penamaan Omicron adalah akronim untuk jenis penyakit jantung. Disinformasi ini ditemukan pada 11 Desember 2021," kata Dedy.

Kemudian, disinformasi supermarket di Jerman memasang pagar pembatas untuk memisahkan pengunjung yang sudah divaksin dan yang belum divaksin disinformasi.

Ini ditemukan pada 11 Desember 2021.

Dedy juga mengingatkan bahwa hari raya Natal tahun ini tidak dapat dilakukan seperti pada masa sebelum pandemi. 

Namun, hal tersebut jangan sampai meredupkan semangat dan makna hari besar tersebut tetap patuhi protokol kesehatan terutama dengan memakai masker dengan benar dan mohon patuhi kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kami juga berharap masyarakat semakin bijak dalam memilah dan memilih informasi serta berpartisipasi aktif dalam menghentikan persebaran berita bohong terkait Covid-19," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Hoaks Beredar Sepekan Terakhir, Pfizer dan WHO Bekerjasama Munculkan Varian Covid-19 Omicron

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved