Pembibitan Atlet Usia Dini Kickboxing lewat Kejurprov Jateng
Sebanyak 198 peserta mengikuti Kejuaraan Provinsi Kickboxing Jawa Tengah 2021.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 198 peserta mengikuti Kejuaraan Provinsi Kickboxing Jawa Tengah 2021 di Gelora Prof Sudharto Universitas Semarang (USM), Sabtu-Minggu (18-19/12/2021).
Satu pondasi penting mencetak atlet kickboxing tingkat nasional hingga internasional yakni dengan menyelenggarakan kejuaraan.
Kejuaraan memberikan kesempatan bagi seluruh atlet belia untuk meniti karier di cabang olahraga yang tergolong baru tersebut.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Jateng, Sinoeng N Rachmadi menuturkan, peserta yang mengikuti kejurprov kickboxing tersebut 70 persen merupakan remaja dan anak-anak.
"Kami menyambut baik talenta muda bisa diakomodir dalam kejuaraan provinsi. Yang terpenting, para atlet muda itu harus dibina bahwa prestasi saja tidak cukup. Mereka harus membangun karakter patriot, kesatria, menghormati wasit, lawan tanding, guru, orangtua," kata Sinoeng.
Dengan memiliki karakter kuat, Sinoeng mengatakan atlet akan tidak pantang menyerah dan memiliki rasa kehormatan.
Untuk mendorong atlet muda lebih berprestasi dan semangat, pihaknya juga memberikan dukungan agar atlet muda bisa melanjutkan pendidikan formal ke jenjang lebih tinggi hingga perguruan tinggi.
"Saya sudah bertemu tokoh pendidikan tinggi dan menengah yang ada di Jateng. Kami bisa memberikan dukungan dan rekomendasi untuk memberikan ruang gerak dan fasilitas ke jenjang pendidikan tinggi untuk atlet muda," terangnya.
Selain itu, ia juga mengharapkan pelibatan perguruan tinggi pada setiap cabang olahraga di Jateng. Supaya, pada event olahraga mendatang, Jateng bisa unggul dibandingkan daerah lain.
Sinoeng pun memberikan apresiasi kepada sejumlah perguruan tinggi yang telah mendukung prestasi atlet Jateng. Antara lain USM, Universitas Dian Nuswatoro (Udinus), Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Negeri Semarang (Unnes).
"Pelibatan perguruan tinggi selama ini luar biasa untuk mendukung cabor. Semoga sinergi ini bisa terjaga dalam beberapa tahun ke depan agar Jateng bisa merebut medali pada PON Aceh dan Sumut," ucapnya.
Plt Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana menuturkan, pembinaan atlet muda harus dilakukan agar di kemudian hari, sang atlet tidak membela daerah lain.
"Banyak atlet yang kita bina selama ini, tidak bisa mendukung kita. Atlet harus dipagari dan didukung serta difasilitasi. Kewaspadaan ini bukan tanpa alasan. Kita tahu, ada atlet dari Semarang, pelatih dari Semarang, tapi mendapatkan emas di PON Papua kemarin membela Papua," tutur Bona.
Karena itu, dukungan dari semua pihak untuk para atlet muda sangat dibutuhkan untuk prestasi olahraga di Jateng.
Bona menyatakan, kickboxing Jateng memiliiki potensi yang cukup bagus dan menjadi andalan olah raga yang memiliki segudang prestasi di masa yang akan datang.
Hal itu terbukti pada gelaran PON Papua kemarin, dimana kickboxing menjadi cabor eksibisi. Kickboxing Jateng menjadi juara umum pada cabor ini dengan 3 emas. Ia berharap pada PON mendatang, kickboxing sudah menjadi cabor resmi yang dipertandingkan.