Berita Nasional
Harga Minyak Goreng Tetap Melambung meski Pemerintah Sudah Tetapkan HET
Pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng. Meski demikian, harga minyak goreng terus melambung tinggi.
Tidak hanya minyak goreng, harga bahan pokok lainnya juga ikut naik jelang natal dan tahun baru.
Harga CPO Naik
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, meyakini harga minyak goreng akan turun diperlkirakan di awal tahun depan, mengikuti turunnya harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
Pemerintah mengklaim distribusi minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau 1,3 juta liter di 18 provinsi , bekerja sama ritel modern dan operasi pasar beserta Pemda.
"Sebentar lagi turun, yang ada sekarang itu adalah pasokan kemarin waktu harga CPO naik.
Ini (sudah) ada turun dikit," jelas Oke Nurwan masih dikutip dari Live Streaming Kompas TV.
Harga minyak goreng mahal terjadi karena tingginya harga CPO.
Kenaikan CPO di pasar dunia terutama disebabkan oleh menipisnya pasokan.
Dua negara penghasil CPO terbesar dunia, Indonesia dan Malaysia, disebut mengalami penurunan produksi.
Potensi kenaikan harga minyak goreng dalam negeri itu juga disebabkan karena sebagian besar industri hilir CPO masih belum terintegrasi dengan kebun sawit.
Hal itu mengakibatkan produsen minyak goreng membeli CPO yang sudah mengalami kenaikan harga di pasar dunia.
Kata dia, harga mahal minyak goreng saat ini merupakan stok lama, sehingga masih mengacu pada harga CPO yang masih tinggi.
"Tetap kita andalkan harga CPO.
Tapi ini dampaknya paling ke minyak CPO awal tahun, yang beredar saat ini yang harga CPO tinggi," terang Oke Nurwan.
Untuk menjaga stabilisasi harga minyak goreng tahun depan, pemerintah berencana memberikan subsidi minyak goreng.