Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Libur Nataru, Ketua IDI Jawa Tengah Dokter Djoko Handojo Ingatkan 5M dan 3T Harus Diperkuat

Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di masa libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru batal diterapkan.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Tengah, dr Djoko Handojo 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di masa libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru batal diterapkan.

Namun demikian, sejumlah penyekatan untuk pembatasan aktivitas masyarakat tetap dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Apalagi, saat ini varian baru covid Omicron disebut sudah masuk ke Indonesia.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Tengah, dr Djoko Handojo menyatakan, dalam menghadapi Omicron pada momen Nataru, pemerintah diharapkan memperkuat protokol kesehatan guna mitigasi adanya penambahan kasus pasca Nataru.

Baca juga: Ngaku dari Dieng, Slamet Kesulitan Cari Keluarga hingga Bertahun-tahun Tinggal di Panti

Baca juga: Doa untuk Orangtua yang Sudah Meninggal Dunia

"Saya kira dalam menghadapi covid secara umum, lalu adanya varian O atau Omicron, hasil dari pembicaraan para ahli untuk menanggulanginya dengan penguatan protol kesehatan," kata Djoko, Rabu (22/12/2021).

Menurutnya, tidak hanya memperkuat protokol kesehatan dengan melakukan 5M, tetapi pemerintah juga harus mengejar 3T (tracing, testing, treatment).

Vaksinasi juga diminta untuk terus ditingkatkan cakupannya.

Meski diprediksi potensi penambahan kasus Covid-19 pasca Nataru tak sebesar gelombang sebelumnya saat hari besar keagamaan, namun mitigasi perlu dilakukan.

"Kita tidak boleh meremehkan, tetap waspada.

Supaya pandemi covid berakhir, maka dalam rangka melaksanakan gerakan masyarakat sehat, prokes dilakukan untuk menanggulangi persoalan kesehatan," tegasnya.

Masyarakat yang akan bepergian saat periode Nataru hanya diperbolehkan bagi mereka yang sudah disuntik vaksin.

Kemudian, protokol kesehatan di destinasi wisata juga harus diperketat, mulai dari pengecekan suhu tubuh pengunjung, screening kesehatan sebelum memasuki lokas wisata dan sebagainya.

Senada, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto menuturkan prinsip yang dianut dokter paru di Indonesia yakni harus siap menghadapi varian apa saja yang masuk ke Indonesia, termasuk Omicron.

"Pencegahan dalam rangka penyebaran harus dilakukan. Protokol kesehatan 5M merupakan hal utama yang dijalankan. Kami harap dokter paru terus mengedukasi agar penyebaran tidak makin meluas," katanya.

Rekomendasi yang dikeluarkan PDPI juga relatif sama dengan sebelumnya, yakni penerapan protokol kesehatan ketat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved