Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Jelajahi Kebudayaan Jateng, Jaga Warisan Budaya Nusantara

Mahasiswa inbound program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang ada di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)

mamdukh ap
Rektor UPGRIS, Muhdi (pegang mik) menyanyikan lagu berbahasa Jawa, Prau Layar saat pentas seni nusantara program pertukaran mahasiswa dari 13 perguruan tinggi dari pelosok nusantara 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Mahasiswa inbound program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang ada di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) unjuk gigi dalam Pentas Seni Nusantara di Balairung UPGRIS, Kamis (23/12/2021).

Pementasan seni ini juga sekaligus kegiatan perpisahan menutup program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Puluhan mahasiswa dari 13 perguruan tinggi dari luar Pulau Jawa mengikuti pembelajaran di UPGRIS selama satu semester. Dalam proses pembelajaran, terdapat modul nusantara yang mana mahasiswa tersebut diperkenalkan kebudayaan daerah dimana mereka belajar.

"Selama di Semarang, kami banyak belajar tentang kebudayaan Jawa Tengah. Karena ada modul nusantara, kami dikenalkan kebudayaan yang ada di sini. Contohnya, tentang batik. Kami melihat proses bagaimana membatik," kata Umra, mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar (UNM) yang mengikuti program PMM di UPGRIS.

Tidak hanya itu, mereka juga diperkenalkan tempat-tempat wisata, khususnya yang ada di Kota Semarang. Contohnya, Lawang Sewu, Kota Lama, dan Goa Kreo.

Pada acara pementasan seni nusantara tersebut, ia dan tiga orang lain temannya yang berasal dari Sulawesi Selatan menampilkan Tari 4 Etnis.

Tarian tersebut mengandung menceritakan tentang adanya empat etnis yang mendiami Sulawesi Selatan, meliputi Suku Etnis Sulawesi, Suku Bugis, Suku Bugis Toraja, dan Suku Mandar.

"Empat etnis tersebut yang paling besar dan dikenal banyak oleh masyarakat di Sulawesi Selatan. Kami menampilkan itu agar mahasiswa dari lain daerah juga bisa mengenalnya," ucapnya.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Jumlahnya tak terbilang. Sebut saja batik yang sudah dipatenkan sebagai warisan budaya oleh badan pendidikan dan kebudayaan atau Unesco.

Banyaknya kebudayaan tersebut, menjadi tantangan bagi setiap anak bangsa dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan nusantara yang maha beragam.

Peran generasi muda atau mahasiswa sangat diperlukan untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.

"Mereka (mahasiswa peserta PMM) merasakan begitu besar manfaatnya, merasakan sebagai orang Indonesia sesungguhnya. Hadir di Jawa, mereka bisa mengenal budaya di sini. Bertemu teman-teman dari 13 perguruan tinggi dari pelosok nusantara," kata Rektor UPGRIS, Muhdi.

Sejarah pergulatan bangsa ini mencatat pemuda memiliki peran penting, termasuk kebudayaan.

Selain membangun soft skill mahasiswa, program pertukaran mahasiswa ini juga agar mahasiswa dari luar daerah bisa melebur bersama dan menjaga kearifan lokal budaya daera lain. Sekaligus, mengenal kekayaan budaya daerah.

"Mereka dari ras berbeda, agama berbeda, tapi hidup bersama. Mereka bisa merasakan bisa saling bekerja sama dan saling toleran. Dengan begitu, optimis bangsa akan maju. Lantaran nilai ke-Indonesiaan betul-betul dirasakan dalam program ini," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved