Wawancara Sertu K Trinia Sekarwati : Hari Ibu di Mata Seorang Kowad

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Dari kejauhan terlihat sejumlah wanita berseragam loreng tengah berjalan di lorong Tribun E, Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jl Veteran, Jakarta Pusat.

Mereka adalah bagian dari Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad).

Prajurit wanita itu tetap bertugas di tengah teriknya matahari siang ini, Rabu (22/12), yang juga diperingati sebagai Hari Ibu.

Beberapa kali mereka terpantau memberikan hormat pada senior mereka saat berpapasan sekaligus berseru dengan suara halus namun tegas.

Meski tertutup masker, paras cantik mereka tak bisa disembunyikan, salah satunya adalah Sertu K Trinia Sekarwati.

Trinia, sapaan akrabnya, saat ini bertugas di kesatuan Dispenad. Wajahnya tak asing, karena kerap hadir memandu acara-acara Mabes AD.

Wanita kelahiran Cibinong, Bogor ini mengaku dahulunya seorang gadis tomboy.

Keinginan masuk TNI pun tak lepas karena lingkungan dan keluarga.

Dukungan hadir karena sang ayah yang juga seorang prajurit.

"Saya dulu jadi tentara, pertama itu karena keinginan sendiri kemudian didukung oleh orang tua.

Pertama karena ayah saya seorang TNI juga dan saya tinggal di lingkungan dimana di situ banyak sekali TNI yaitu di sebuah batalyon," ujar Trinia, kepada Tribunnetwork, Rabu (22/12).

"Jadi saya kepengen dan mencari tahu ada nggak sih tentara wanita.

Ternyata ada, dan saya coba mencari di website TNI AD.

Di situ saya mencari informasi bagaimana cara mendaftar, apa saja yang harus saya lakukan. Jadi saya berminat mendaftar," imbuhnya.

Tak main-main, berbagai keahlian disandang bintara urusan media elektronik bagian publikasi media elektronik itu.

Dari memegang kamera (juru kamera) hingga menjadi master of ceremony pun dilakoni.

Trinia turut terjun di dunia tarik suara dan menyumbangkan olah vokalnya.

Beberapa kali, dia bernyanyi dalam agenda yang dihelat Mabes AD.

Tak jarang pula dia bernyanyi ketika Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bersantap siang.

Dengan keahliannya, tak jarang Trinia harus bertugas hingga malam hari ataupun berdinas keluar kota.

Menurutnya itu cukup sulit karena dirinya sudah berkeluarga dan dikarunia putri berusia lima bulan.

Kali ini, wanita kelahiran Cibinong, Bogor itu menyambut Hari Ibu benar-benar sebagai seorang ibu.

Bangga, itulah yang terbesit di pikiran Trinia usai merasakan menjadi ibu.

Tapi dia tak menampik sulitnya menjadi seorang ibu yang juga bertugas sebagai prajurit TNI.

"Disitulah saya baru menemukan bahwa sebenarnya (menjadi ibu) agak sulit dan nggak sulit juga.

Tapi lumayan sulit juga sih, karena sebagai TNI kita harus melaksanakan dinas, sedangkan anak kita baru berusia tiga bulan tapi sudah harus ditinggalkan ke kantor," ucapnya.

Istri dari Muhammad Firman Fauzi ini menyebut pembagian manajemen waktu adakah kunci untuk menghadapi masalah tersebut.

Bangun lebih pagi menjadi pilihan Trinia. Dengan bangun lebih pagi, dia menyiapkan segala kebutuhan putrinya dan sang suami dahulu, sebelum akhirnya juga bertugas di Dispenad.

"Setelah semua sudah siap, kebutuhan anak saya sudah siap, kemudian saya berangkat, pulang sore baru main sama anak dan menghabiskan waktu dengan keluarga.

Terkadang kan ada kegiatan bisa sampai sore atau malam bahkan, atau dinas keluar kota," kata Trinia.

"Ya gimana ya, kalau dibilang itu berat, tapi karena kita sebagai seorang TNI jadi harus menjalankan itu semua.

Sama sih sebenarnya dengan wanita karir pada umumnya," ucapnya. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)

Baca juga: Atlet Pencak Silat Berprestasi Pun Juga Dicokok Densus 88 di Banjarmasin

Baca juga: Wanita Madiun Gugat dan Polisikan Anak Kandung karena Jual Sawah Satu-satunya ke Kades

Baca juga: Detik-detik Densus Tangkap Terduga Teroris di Jateng, AT Ditangkap Saat Antar Istri Belanja

Baca juga: OPINI : Nahdlatul Ulama dan Pesantren untuk Dunia