Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Libur nataru

Jelang Nataru Harga Kebutuhan Pokok Naik, Lima Komoditas Ini Jadi Perhatian Ganjar Pranowo

Menjelang akhir tahun, harga sejumlah bahan pokok atau sembako di Jawa tengah mengalami kenaikan harga.

Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah
Seorang pedagang di Pasar Karangayu Semarang menunjukkan minyak goreng curah, Senin (29/11/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Menjelang akhir tahun, harga sejumlah bahan pokok atau sembako di Jawa tengah mengalami kenaikan harga.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, ada lima komoditas bahan pokok yang menjadi perhatian tim pengendali inflasi daerah untuk segera diselesaikan.

"Tadi saya berkeliling ke tiga pasar, ternyata ada kenaikan (harga) minyak goreng, telur, ayam, cabai setan, terus kemudian bawang merah.

Itu lima komoditas yang hari ini menjadi perhatian. Kita akan koordinasikan agar tim pengendali inflasi daerah segera bekerja," kata Ganjar, Kamis (23/12).

Sebelumnya, Ganjar turun langsung memantau harga bahan pokok di pasar sambil bersepeda. Ada tiga pasar di Kota Semarang yang didatangi, yaitu Pasar Wonodri, Pasar Kanjengan, dan Pasar di kawasan Jalan Prembaen.

Dari pantauan di tiga pasar itu diketahui lima komoditas bahan pokok itu mengalami kenaikan harga yang relatif tinggi.

Misalnya harga cabai setan yang harganya melonjak sampai sekitar Rp 80 ribu per kilogram.

"Cabai Rawit Setan sekarang Rp 80 ribu (per kg), biasanya cuma Rp 20 ribu, langsung melonjak. Cabai hijau dan merah juga naik. Bawang merah juga.

Lainnya yang juga naik itu ayam potong, telur, dan minyak goreng," ujar Ganjar.

Terkait kenaikan harga bahan pokok di sejumlah pasar di Kota Semarang itu, Ganjar mengatakan sudah dikoordinasikan dengan Wali Kota Semarang.

Kenaikan harga bahan pokok itu juga segera dikomunikasikan dengan Kementerian terkait agar segera bisa diselesaikan dan harga bahan pokok kembali terkendali.

Selain itu, Ganjar juga sudah siap untuk melakukan operasi pasar apabila kondisi harga bahan pokok di pasar belum juga terkendali.

"Nanti kami akan coba komunikasi dengan kementerian yang ada di pusat agar soal ini bisa segera kita selesaikan. Khususnya yang agak lama ini adalah minyak goreng maka kalau tidak nanti kita akan lakukan operasi pasar saja," katanya.

Sementara itu, dari pantauan secara nasional, harga komoditas cabai mengalami kenaikan. Hal ini dikeluhkan para pedagang yang biasa menjual bahan pokok.

Pedagang cabai Sudarmin mengaku pembeli mulai sepi setelah satu pekan harga cabai melonjak. Lapak Sudarmin di pasar Summarecon Bekasi menjual cabai rawit merah mencapai Rp125 ribu per kilogram.

"Naiknya bertahap, biasanya mentok Rp 45 ribu per kilogram sekarang naik hampir 300 persen," urainya kepada Tribun Network, Kamis (23/12).

Sudarmin menuturkan pembeli yang datang kebanyakan karena kebutuhan untuk dagang kuliner.

Sementara pembeli langganannya kebanyakan memilih untuk tidak belanja cabai.

"Kalau yang untuk rumah tangga mereka enggak mau kalau harganya sampai di atas Rp100 ribu.

Nah kalau penjual makanan mau tidak mau harus beli paling kita kasih harga khusus," tutur pria asal Tegal Jawa Tengah tersebut.

Ia menjelaskan suplai cabai yang kebanyakan rusak membuat terjadinya lonjakan harga. Kenaikan harga cabai ini, terang Sudarmin, bukan akibat permintaan yang meningkat di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sudarmin mendengar kabar kenaikan harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di DKI Jakarta bahkan mencapai Rp150 ribu per kilogram.

"Kalau tidak pakai trik kita yang susah jualan. Siapa yang mau beli cabai sampai Rp150 ribu?" pungkasnya.

Curah Hujan Tinggi

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan kenaikan harga cabai dipengaruhi faktor tingginya curah hujan belakangan.

Ia menilai sejumlah komoditas telah terkena dampak seperti harga cabai yang terus mengalami kenaikan.

"Bahan pokok lokal kemungkinan hingga di awal tahun depan perlu diwaspadai karena curah hujan yang masih cukup tinggi," ucap Oke.

Selain cabai, Oke menekankan komoditas bawang juga mengalami kenaikan harga menjelang akhir tahun. "Untuk harga beras, gula, dan daging cenderung stabil," pungkasnya.

Kondisi pandemi virus corona(Covid-19 yang masih berlangsung juga memberi dampak pada kenaikan harga.(Tribun Network/nal/Reynas Abdila)

Baca juga: Cara Membuat Donat Tanpa Kentang Empuk Mengembang

Baca juga: Kantor Gubernur Banten Digeruduk Buruh, Wahidin Halim: Staf Saya Dicekik, Pintu Didobrak

Baca juga: Egy Maulan Vikri Sudah Berlatih Bareng Timnas, Begini Kondisinya Jelang Laga Lawan Singapura

Baca juga: Kisah Sulastri Janda Ingin Jual Sapi Peninggalan Suami Malah Ditipu Sosok Haji Soleh

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved