Natal 2021
Sejarah Pohon Natal Bisa Menjadi Hiasan Utama, Terinspirasi Kisah Adam dan Hawa
Lalu bagaimana sejarahnya pohon Natal bisa menjadi hiasan utama perayaan hari lahirnya Yesus Kristus itu?
TRIBUNJATENG.COM - Perayaan natal selalu tidak bisa lepas dari pohon Natal.
Pohon cemara itu akan menghiasi setiap rumah-rumah yang merayakan Natal.
Tak hanya lampu, pohon Natal juga dihias dengan aneka ornamen Natal seperti Santa Klaus dan juga susunan kado di bawah pohon.
Baca juga: Digelar Secara Terbatas, Misa Malam Natal di Gereja Santo Petrus Pekalongan Berjalan Lancar
Baca juga: Ini Makanan Khas Natal di Seluruh Dunia, dari Kalkun hingga KFC di Jepang
Baca juga: Resep Bolu Gulung Coklat Hantaran Spesial Natal
Lalu bagaimana sejarahnya pohon Natal bisa menjadi hiasan utama perayaan hari lahirnya Yesus Kristus itu?
Mengutip Britannica, penggunaan pohon Natal modern berasal dari Jerman.
Pada abad pertengah, ada sebuah cerita yang populer tentang Adam dan Hawa yang memiliki "pohon surga".
Pohon surga tersebut diartikan sebagai pohon cemara yang digantung dengan apel, yang melambangkan Taman Eden.
Sementara itu, tanggal 24 Desember merupakaan hari raya keagamaan Adam dan Hawa.
Sehingga orang Jerman mendirikan pohon surga di rumah mereka pada tanggal tersebut.
Mereka menggantung wafer di bagian atas pohon.
Namun seiring berjalannya waktu, wafer tersebut diganti kue dengan berbagai bentuk.
Selain kue, orang Jerman juga sering menambahkan lilin, sebagai simbol Kristus sebagai terang dunia.
Tidak hanya pohon cemara, mereka biasanya juga membuat Piramida Natal.
Yaitu konstruksi segitiga dari kayu yang memiliki rak untuk menyimpan patung-patung Natal dan dihiasi dengan pohon cemara, lilin, dan bintang.
Lalu pada abad ke-16, Piramida Natal dan pohon surga telah bergabung menjadi pohon Natal.