Kecelakaan
ODGJ Banjarnegara Jadi Waras Setelah Kepalanya Tertabrak Kendaraan, Hilang Ingatan Setahun
ODGJ di Banjarnegara hilang ingatan kini telah pulih setelah terlibat kecelakaan tabrak lari.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Di malam yang gelap, sekitar sebulan lalu, Wahid terus melangkah di jalan Kelurahan Parakancanggah, Kecamatan Banjarnegara.
Ia berjalan tanpa tujuan.
Ingatannya sudah hilang.
Jiwanya terguncang.
Wahid bahkan tak sadar maut sedang mengintainya di jalan.
Sebuah mobil menabrak tubuhnya hingga ia terkapar.
Bukannya bertanggung jawab, kendaraan itu memacu kecepatan hingga jejaknya hilang.
Pria malang itu pun ditolong warga. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara.
Pria itu tak dikenal siapa keluarganya. Tak jelas pula identitasnya.
Beruntung warga mau menolongnya, tanpa memedulikan latar belakangnya.
Kemalangan Wahid ganda.
Ia yang sudah sakit jiwa, tambah merana karena luka fisik yang diderita.
Kepalanya berdarah.
Tubuhnya pesakitan.
"Dia mengalami cedera kepala ringan. Kepalanya dijahit di lima tempat, " kata Kepala Ruang Al Aziziyah RSI Banjarnegara Agus Widayat, Senin (27/12/2021).
Wahid harus menjalani perawatan untuk luka fisiknya karena kecelakaan.
Biaya perawatannya ditanggung Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Kesehatan.
Hingga kondisinya membaik, Wahid tak lantas pulang.
Lagian petugas bingung kemana pria itu harus dipulangkan. Ia tak memiliki identitas.
Keluarganya tak jelas.
Keluar dari ruang perawatan, Wahid harus menjalani perawatan lagi untuk penyakit jiwanya.
Ia dipindahkan ke klinik jiwa di Ruang Alaziziyah RSI Banjarnegara.
Di situ ia dirawat dan menjalani terapi untuk kesembuhan.
Hingga kondisi kejiwaannya berangsur membaik.
Ia mulai bisa diajak komunikasi.
Ia bisa menjawab saat petugas melempar pertanyaan.
Dari situ identitasnya mulai terungkap.
Ia mampu mengingat namanya, alamat asal, hingga nama keluarga terdekat.
Pria itu mengaku berasal dari Pekalongan.
Berbekal informasi itu, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara untuk melacak keluarga korban.
Informasi yang diberikannya ternyata benar.
Ia akhirnya bisa kembali ke pelukan keluarga.
"Sudah setahun dia hidup menggelandang, " katanya.