Berita Kudus
Rani Puji Astuti, Atlet Para-Angkat Berat Berprestasi Asal Kudus yang Memulai Karir di Dunia Atletik
tlet para-angkat berat asal Kudus, Rani Puji Astuti, tercatat beberapa kali meraih prestasi. Termutakhir, dia memboyong medali emas dalam Peparnas XV.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Atlet para-angkat berat asal Kudus, Rani Puji Astuti, tercatat beberapa kali meraih prestasi. Termutakhir, dia memboyong medali emas dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021.
Dari cabang olahraga yang mengangkat namanya, rupanya para-angkat berat bukan cabang olahraga yang pertama digelutinya. Pertama dia terjun di dunia olahraga justru di cabang para-atletik.
Namun, dari situ kemudian dia disarankan untuk menggeluti para-angkat berat oleh pelatihnya karena dia dinilai lebih cocok.
Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Cilacap Menumbangkan Satu Pohon Kelapa, Timpa Rumah Warga
Baca juga: Daftar Juara Piala AFF, Thailand Paling Banyak Raih Trofi, Indonesia 5 Kali Kalah di Final
"Pertama memang ikut seleksi di atletik, tapu terus ditawari pelatih untuk ikut para-angkat berat," kata Rani, Selasa (28/12/2021).
Kali pertama dia terjun di kompetisi bergengsi yakni pada Peparnas 2012 di Riau. Meskipun saat itu dia belum berhasil memboyong medali.
Kemudian, pada 2013 dia terjun ke ajang Asean Para Games. Sejak saat itu dia ditarik ke Pelatnas sampai saat ini.
Kemudian pada Peparnas 2016 di Bandung, Rani membawa nama harum Jawa Tebgah dengan memboyong medali emas. Kemudian pada Peparnas terakhir di Papua dia berhasil membawa pulang medali emas dengan torehan angkatan 102 kilogram di kelas 61 kilogram.
Perempuan berusia 38 tahun itu kini sibuk di pemusatan pelatihan atlet di Solo untuk mempersiapkan ajang kompitisi berikutnya di Vietnam dan Cina.
Baginya, latihan adalah makanan sehari-hari.
Baik ada event atau tidak, baginya latihan adalah hal yang mutlak dilakukan atlek.
"Karena olahraga bukan hal yang instan, harus kontinu. Pikirkan prestasi, uang akan mengikuti," ujar Rani.
Sementara menurut Ketua National Paralympic Commitee (NPC) Kudus, Sugiarto, Rani merupakan atlet difabel yang tangguh. Dia sanggup berlatih dari nol di cabang para-angkat berat.
Baca juga: Arhan PSIS Semarang Absen di Final Leg 1 Timnas Indonesia Vs Thailand, Ini Strategi Shin Tae-yong
Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Cilacap Menumbangkan Satu Pohon Kelapa, Timpa Rumah Warga
"Dia dulu kalau latihan di sini sewa di tempat fitnes. Meskipun sekarang latihannya di Solo karena pemusatan pelatihan," kata dia. (*)