Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Kolonel Penabrak Sejoli Mendekam di Tahanan Tercanggih, Panglima TNI Pastikan Sidang Digelar Terbuka

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan, saat ini oknum TNI yang terlibat dalam kasus tabrak lari di Nagreg Jawa Barat

Pendam XIII/Merdeka
Kolonel Inf Priyanto saat dibawa dua anggota penyidik Polisi Militer di Bandara Sam Ratulangi Manado menuju Bandara Soekarno Hatta. Kolonel Priyanto adalah penabrak Handi dan Salsabila dan yang memerintahkan keduanya dibuang ke Sungai Serayu. 

Alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang kedalam ruang tahanan.

Kamera CCTV juga ditempatkan di setiap sudut ruangan untuk memantau setiap kegiatan.

Kamera CCTV tersebut juga berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.

Tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan.

Digelar Terbuka

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga memastikan persidangan terhadap tiga oknum TNI yang terlibat kasus tabrak lari di Nagreg Jawa Barat beberapa waktu lalu akan digelar terbuka.

Andika menegaskan, dalam penanganan kasus yang menewaskan korban Handi dan Salsabila tersebut tidak ada hal yang ditutup-tutupi oleh TNI.

"Kami tidak ada peradilan yang kemudian tertutup, jadi kalau ada rekan-rekan media yang mau mengawal pun kami persilahkan, kita pasti buka, tidak ada yang kami tutupi," kata Andika kemarin.

Sementara itu, Koordinator Pusat Kajian Militer dan Kepolisian (Puskampol), Andy Suryadi menyebut, tragedi pembungan sejoli korban tabrak lari tersebut menjadi bukti betapa aparat di Indonesia baik TNI maupun Polri tak peka bermedia sosial.

Rendahnya kepekaan aparat yang dimaksud dosen Unnes itu bukan berarti aparat gaptek sehingga tak bisa bermain media sosial. Akan tetapi aparat tak paham aktivitas mereka dapat direkam.

Kemudian rekaman tersebut dapat dijadikan tekanan atau menyerang balik ke mereka melalui kanal media sosial.

"Sikap aparat yang arogan di jalanan maupun tindakan yang kurang pas di jalan dengan mudah direkam dan dijadikan bukti untuk menyerang balik dari apa yang mereka lakukan," terangnya saat dihubungi Tribun Jateng.com, Senin (27/12/).

Ia menyebut, telah banyak kasus yang viral di media sosial yang melibatkan aparat TNI dan Polri tapi tak bikin aparat kapok. (gita/tribunnetwork/iwn/cep)

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 8 Halaman 173 174 175 176 177 dan 178 Aku Suka Berkarya

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 29 Desember 2021 Turun Rp 2.000 Per Gram, Ini Daftar Lengkapnya

Baca juga: Tambang Emas Runtuh di Sudan, 31 Orang Tewas dan 8 Lainnya Hilang

Baca juga: Prediksi Timnas Indonesia Vs Thailand Final Piala AFF, H2H, Susunan Pemain dan Link Live Streaming

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved