Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Kisah Ibu Dewangga, Pemain Timnas Indonesia yang Tak Mau Nonton Anaknya Bertanding: Saya Tidak Kuat

Timnas sepakbola Indonesia menyelesaikan perjuangannya dalam Piala AFF 2020 sebagai runner up atau juara 2, Sabtu (1/1/2022).

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA
Suasana keluarga dan tetangga Dewangga nonton bareng Final Leg 2 AFF Cup 2020 Indonesia Vs Thailand di rumahnya di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Sabtu (1/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Timnas sepakbola Indonesia menyelesaikan perjuangannya dalam Piala AFF 2020 sebagai runner up atau juara 2, Sabtu (1/1/2022).

Tim Garuda Muda kalah dari Thailand dengan skor agregat 2-6 pada final.

Meskipun demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia memuji permainan para pemain timnas Garuda Muda yang tampil baik.

Hal tersebut salah satunya diutarakan oleh ayah dari pemain bek Indonesia, Alfeandra Dewangga,  yakni Puguh Santoso, seusai nonton bareng dengan keluarga dan tetangga di depan rumahnya di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Baca juga: Aturan Kependidikan Pemerintah Pusat dan Daerah Tak Sinkron, Ratusan Calon Kepsek Tak Bisa Diangkat

Baca juga: Libur Nataru Berakhir, Arus Lalu Lintas di Gerbang Tol Kalikangkung Meningkat 37 Persen

“Meskipun kecewa, tapi saya dan keluarga tetap merasa bangga.

Para pemain timnas kita termasuk Dewa tampak semangat dan bermain bagus.

Kami sekeluarga juga sudah menghubungi dan memberikan dukungan terbaik dan semangat kepadanya sebelum bertanding,” ujarnya kepada Tribunjateng.com.

Ia bersama penonton yang lain saat nonton bareng tampak heboh dengan teriakan-teriakan.

Seusai pertandingan, salah seorang tetangga berteriak dengan Bahasa Jawa.

“Sing penting maine apik! (Yang penting permainan timnas kita bagu),” ujarnya.

Salah satu hal yang menarik perhatian yakni ibu dari Dewangga, Yuni Wulandari.

Ia baru terlihat ke lokasi nonton bareng justru saat pertandingan telah usai.

Sebelumnya ia berada di dalam rumah dan mengaku tak ingin melihat jalannya pertandingan.

“Terus terang saya tidak berani menonton.

Saya hanya dengar kehebohan dan teriakan-teriakan di luar.

Selama dia meminta dukungan dan doa restu, saya selalu berdoa dan memberikan semangat kepadanya, saya hanya berdoa Dewa mainnya cantik dan bagus,” tuturnya.

Yuni juga mengaku tidak pernah melihat Dewangga bertanding sepakbola sejak Dewangga kecil.

Ia pun membeberkan alasannya.

“Alasannya saya tidak kuat.

Misalnya takut kalah atau apa, saya tidak kuat.

Baca juga: Niat Suami Sembunyi di Plafon Demi Lihat Kekasih Gelap Istrinya, Sosok Asli Si Pria Bikin Nyesek

Baca juga: Berawal dari Teras Rumah, Haifa Kini Punya Lima Cabang Arabian Food, Berikut Kisahnya

Tapi saya selalu berdoa selama jalannya pertandingan,” imbuhnya.

Menanggapi hasil dari pertandingan final leg 2 tersebut, ia mengatakan sangat puas.

“Memang butuh miracle atau keajaiban untuk bisa menjadi juara dalam final ini.

Tapi melihat anak-anak timnas yang under 23 ini, semangat juangnya bener-bener wow menurut saya,” lanjutnya.

Tentunya, pihak keluarga akan menghubungi Dewangga setelah pertandingan.

“Habis pertandingan, setelah bersih-bersih, mesti kami hubungi.

Lebih menyemangati dia, hasil akhir nggak masalah artinya sudah tampil sebagai finalis, luar biasa,” pungkas Yuni. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved