Kasus Covid-19 di UEA Naik 3.400% di Desember 2021
Pada awal Desember, kasus di UEA hanya kisaran dua digit. Namun menjelang akhir bulan, terjadi kenaikan besar-besaran menjadi 2.426.
TRIBUNJATENG.COM, DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) mengalami peningkatan kasus harian covid-19 lebih dari 3.400 persen selama Desember 2021.
Penghitungan kasus covid-19 di negara itu menunjukkan, negara Teluk ini mencatatkan kasus harian dalam kisaran 200 sejak Oktober lalu.
Pada awal Desember, kasusnya hanya kisaran dua digit. Namun menjelang akhir bulan, terjadi kenaikan besar-besaran menjadi 2.426.
Dilansir dari Al Arabiya, data ini menunjukkan adanya peningkatan 3.468 persen hanya dalam waktu satu bulan.
Jumlah kasus harian covid-19 menunjukkan tetap terjadinya kenaikan dalam beberapa hari pertama di 2022. Rekor tertinggi terjadi pada Minggu (2/1), dengan 2.600 kasus, rekor yang tidak terjadi sejak 7 Maret 2021, atau sekitar 10 bulan lalu.
Kementerian Kesehatan UEA mengumumkan pada Senin (3/1), bahwa ada 2.515 kasus baru covid-19 dan satu kematian dalam 24 jam terakhir.
Al Arabiya menyebutkan, pernyataan Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (MoHAP) merinci jumlah total kasus yang tercatat di UEA telah meningkat menjadi 769.608, dan jumlah total kematian di negara itu menjadi 2.169.
Kementerian menambahkan bahwa mereka telah melakukan 317.384 tes covid-19 tambahan selama 24 jam terakhir.
Kemenkes juga mencatat penambahan 862 orang sembuh total dari covid-19, sehingga total yang sembuh menjadi 747.715 orang.
Angka pada Senin (3/1) menunjukkan sedikit penurunan dalam kasus harian baru, turun dari 2.600 yang dilaporkan pada hari Minggu.
Kantor berita pemerintah WAM melaporkan bahwa Kementerian luar negeri UEA dan Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana Darurat Nasional pada hari Sabtu (1/1), mengumumkan akan melarang warga negara Emirat yang tidak divaksinasi bepergian ke luar negeri mulai 10 Januari.
Laporan tersebut menyatakan bahwa warga yang divaksinasi penuh juga akan memerlukan vaksin booster agar memenuhi syarat untuk bepergian. Larangan itu tidak akan berlaku bagi mereka yang memiliki pengecualian medis atau kemanusiaan.
UEA belum menentukan apakah ada kasus baru varian Omicron. Namun, mereka mengumumkan kasus pertamanya dari varian baru yang sangat menular pada 1 Desember.
UEA tetap menjadi satu negara teratas di dunia dalam hal tingkat vaksinasi, dan telah berhasil melaporkan jumlah kasus dan kematian yang rendah dalam beberapa bulan terakhir sambil tetap terbuka untuk bisnis.
UEA telah melaporkan bahwa 100 persen populasi telah menerima satu dosis vaksin covid-19, dan 92,1 persen telah divaksinasi lengkap.
Negara Teluk itu juga menyediakan vaksin booster covid-19 untuk semua orang yang berusia di atas 18 tahun di tengah meningkatnya kekhawatiran atas Omicron.
Otoritas kesehatan juga mulai menerapkan kembali beberapa tindakan pencegahan keamanan terkait dengan covid-19 untuk menahan penyebaran virus. (Tribunnews)