Liputan Khusus
LIPSUS : Tren Remaja Suka Pakaian Impor Branded, Pakaian Impor Bekas pun Banjir di Jateng
Akhir-akhir ini pedagang pakaian impor bekas makin menjamur di Kota Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah.
Namun secara aspek ekonomi peredaran pakaian impor bekas itu ada pro dan kontra. Pro karena menjadi solusi bagi sebagian masyarakat untuk memiliki pakaian bermerek yang murah.
Namun, di sisi lain itu akan menimbulkan gejolak menurunnya minat masyarakat terhadap produk lokal.
Alhasil, kalau tidak dibatasi akan banyak produsen pakaian lokal dengan kualitas yang bagus akan tersingkir. Karena kalah dari segi harga. Kita tahu masyarakat Indonesia begitu tahu ada barang murah langsung dicari. Terlebih jika kualitasnya sama dengan barang baru.
Saya menyarankan cukup jadilah diri sendiri. Tidak perlu melulu menuruti gengsi semata. Toh orang lain tidak akan tanya merk pakaianmu apa. Yang penting pakaian itu rapi dan sopan.
Jika ingin mengikuti tren, ikutilah tren yang sesuai dengan kemampuan. (afn/eyf/jti/fba-bersambung)
Baca juga: 36.000 Orang Mengungsi Akibat Banjir di Aceh Utara
Baca juga: OPINI Haris Zaky Mubarak : Pemetaan Ekonomi 2022 Indonesia
Baca juga: 3 Lawan Timnas Indonesia pada FIFA Matchday Januari 2021 di Bali, Tajikistan, Brunei, Bangladesh
Baca juga: 5 Khasiat Hebat Konsumsi Air Jahe Campur Bawang Putih dan Madu
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :