OPINI
OPINI Pdt Sanover ST Allo : Jaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi
PANDEMI Covid-19 telah memasuki tahun kedua. Yang menggembirakan adalah penanganan Covid-19 di Indonesia makin hari terus membaik.
Oleh sebab itu, pengembangan strategi coping diperlukan untuk mencegah masalah gangguan kesehatan mental.
Lalu bagaimana kesehatan mental seseorang dapat menjadi tangguh di tengah pandemi ini?
Stoikisme
Stoikisme adalah nama dari suatu aliran atau mazhab dalam Filsafat Yunani Kuno. Filosofi Stoik dicetuskan oleh Zeno dari Citium sekitar awal abad ke-3 SM.
Dari Zeno, filsafat ini kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh para filsuf lain, mulai dari Yunani sampai kekaisaran Romawi, antara lain: Chrysippus, Lucius Seneca, Epictetus, dan Kaisar Marcus Aurelius.
Dalam Manampiring (2019) salah satu prinsip yang sangat mendasar dari Filosofi Stoik adalah bahwa dalam kehidupan ini ada hal-hal yang berada di bawah kendali atau tergantung pada individu, namun ada hal-hal yang tidak di bawah kendali atau tidak tergantung pada individu. Prinsip ini dikenal dengan istilah dikotomi kendali.
Hal-hal yang berada di luar kendali manusia adalah segala hal yang ada atau terjadi di luar pikiran dan tindakan individu antara lain tindakan orang lain, reputasi, cuaca, bencana alam, wabah penyakit. Hal-hal yang berada di dalam kendali adalah semua hal yang merupakan pikiran dan tindakan diri sendiri, yaitu persepsi, penilaian, keinginan, tujuan.
Semua hal yang berada di luar kendali pada dasarnya tidak memberi pengaruh baik atau buruk seseorang. Maksudnya, segala hal eksternal yang di luar kendali manusia, sebenarnya tidak bisa menentukan ketenangan, kebahagiaan, dan perasaan damai seseorang.
Entah seseorang kaya atau miskin, sehat atau sakit, berada dalam masa pandemi atau tidak, dalam keadaan apapun semua orang dapat merasakan kebahagiaan dan menjalani kehidupannya secara optimal.
Kesehatan mental
Konon dulu ada pedagang kaya raya dari Siprus melakukan perjalanan dari Phoenicia ke Peirus menggunakan kapal laut melintasi Laut Mediterania.
Pedagang tersebut membawa pewarna tekstil berwarna ungu yang sering dipakai untuk mewarnai jubah raja-raja.
Dagangan sangat mahal. Namun, sialnya, kapal yang ditumpanginya karam.
Pedagang itu kehilangan semua dagangannya dan harus terdampar di Athena. Ini tentunya sebuah derita besar.
Bukan hanya kehilangan harta benda melainkan juga menjadi orang asing terlunta-lunta di negeri orang. Pedagang itu tak lain adalah Zeno pencetus Stoikisme. Filosofi Stoik, sesungguhnya lahir dari masa pengalaman yang penuh dengan derita.