Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Pandemi Mereda, Aturan Penggunaan Pakaian Adat Bagi ASN di Pati Kembali Diberlakukan

Aturan penggunaan pakaian adat Kabupaten Pati bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah setempat kembali diberlakukan.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: moh anhar
Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal
Dari kiri ke kanan: Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, Bupati Pati Haryanto, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Jumani berfoto mengenakan pakaian adat khas Pati, Jumat (7/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Aturan penggunaan pakaian adat Kabupaten Pati bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah setempat kembali diberlakukan mulai hari ini, Jumat (7/1/2022).

Bupati, Wakil Bupati, para pejabat struktural, dan ASN diwajibkan mengenakan pakaian adat pada Jumat pekan pertama setiap bulan.

Perempuan mengenakan atasan kebaya berwarna hitam dengan bawahan batik bakaran. Adapun laki-laki mengenakan atasan dan bawahan serba hitam, dengan atribut batik bakaran di pinggang dan juga sebagai ikat kepala (udeng).

Baca juga: Bermodal Pistol Mainan, Dua Pemuda Semarang Ngaku Polisi di Hadapan Pelajar SMA

Baca juga: Jose Mourinho Haram Melatih Lazio dan AC Milan, Ada Alasan Kuat di Baliknya

Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik RIP Rhyme In Peace Bondan Prakoso & Fade 2 Black

Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Bupati nomor 54 tahun 2019 tentang Penggunaan Pakaian Adat Pati.

Namun, Bupati Pati Haryanto menjelaskan, penggunaan pakaian adat Pati sempat tidak dilaksanakan sejak awal masa pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Terkendalanya penggunaan baju adat khas Pati lantaran banyaknya ASN yang WFH (Work from Home). Kemudian banyak kegiatan di lapangan seperti vaksinasi, monitoring PPKM, dan seterusnya," kata Haryanto.

Berhubung situasi pandemi saat ini telah mereda, aturan ini kembali diberlakukan.

"Berhubung kasus Covid-19, khususnya di Kabupaten Pati sudah melandai, mulai hari ini kita berlakukan kembali penggunaan baju adat khas Pati. Tujuannya tak lain adalah mencintai budaya, menguri-uri warisan leluhur kita," jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved