Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Santri PIM Kajen Pati Raih Medali Emas Debat Bahasa Inggris dalam Ajang MQK Nasional di Wajo Sulsel

Santri Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) mencatatkan prestasi gemilang dalam ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional Ke-8

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muslimah
PIM Kajen Pati 
RAIH MEDALI EMAS - Tiga santriwati Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) Kajen, Pati, mencatatkan prestasi gemilang dalam ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional Ke-8 di Wajo, Sulawesi Selatan. Mereka meraih medali emas dalam cabang Debat Bahasa Inggris. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Santri Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) mencatatkan prestasi gemilang dalam ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional Ke-8.

Pesantren yang beralamat di Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah ini tampil menonjol pada gelaran yang berlangsung 30 September–5 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Wajo, Sulawesi Selatan. 

Tradisi membawa pulang medali dari ajang bergengsi ini berhasil dipertahankan, bahkan kali ini dengan catatan sejarah baru.

Untuk pertama kalinya, santri Pesantren Mathaliul Falah, yang mewakili kontingen Jawa Tengah, berhasil meraih medali emas dalam cabang Debat Bahasa Inggris. 

Guru bahasa Inggris PIM menilai, tim santri yang terdiri atas Hilya Hilma, Viki Elok Sofyani, dan Najmah Ahlami Arwani ini telah memberikan kejutan dan kebanggaan tersendiri.

"Sebab, selama ini cabang tersebut jarang dikuasai oleh pesantren-pesantren yang bukan berasal dari kota-kota besar," kata dia dalam keterangan tertulis pada TribunJateng.com, Selasa (7/10/2025).

Prestasi juga diraih oleh santri PIM lainnya, yakni Fauza Alvin Rosyada.

Dia berhasil membawa pulang medali perunggu (Juara 3) pada cabang Fiqh-Ushul Fiqh.

Torehan prestasi tersebut melengkapi capaian Jawa Tengah yang pada edisi MQKN tahun ini dinobatkan sebagai juara umum, sekaligus mencatat hattrick (tiga kali berturut-turut) setelah sebelumnya juga menyabet gelar juara umum pada MQK Nasional tahun 2021 dan 2023.

Ghufron menambahkan, Pesantren Mathaliul Falah sendiri memang memiliki perhatian khusus terhadap pengembangan bahasa asing, khususnya Bahasa Arab dan Inggris.

Melalui LPBA (Lembaga Pengembangan Bahasa Asing), kursus Bahasa Inggris untuk siswa telah diselenggarakan sejak tahun 2005. 

Di tingkat santri, upaya ini juga diperkuat dengan adanya organisasi pendukung bernama SACRED (Students Activity Center of English Division), yang menjadi wadah pengembangan keterampilan Bahasa Inggris bagi para santri.

"Rangkaian pencapaian ini membuktikan bahwa pesantren, khususnya Mathaliul Falah, tidak hanya unggul dalam penguasaan kitab kuning, melainkan juga mampu bersaing di ranah global melalui penguasaan bahasa asing dan keterampilan berpikir kritis," jelas Ghufron.

Dia berharap, pencapaian ini bisa menjadi motivasi baru bagi generasi muda santri untuk terus berprestasi, mengharumkan nama pesantren, sekaligus menunjukkan bahwa tradisi keilmuan Islam bisa berjalan beriringan dengan kompetensi modern.

Sementara, Zuli Rizal selaku pelatih debat di internal PIM mengatakan, dirinya selalu mewanti-wanti anak didiknya untuk "enjoy the game", merasa nyaman dan bahagia saat berlomba serta jangan tegang.

"Tujuan utamanya bukan juara, melainkan tetap belajar di mana pun berada, termasuk di luar ruangan sekolah. Semoga dengan demikian para santri bisa mendapat ilmu yang berkah dan bermanfaat dunia-akhirat," harap dia. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved