Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Timnas Indonesia

Awal Mula Shin Tae-yong Minta Pemain Naturalisasi Demi Wujudkan Target Timnas Indonesia Juara

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang diperkenalkan pada akhir Desember 2019 itu memang dipasang target oleh PSSI.

Dok. PSSI
PROFIL Shin Tae-yong, Pelatih Asal Korsel yang Antarkan Timnas Indonesia ke Final Piala AFF 2020 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang diperkenalkan pada akhir Desember 2019 itu memang dipasang target oleh PSSI.

Shin Tae-yong ditargetkan untuk bisa membawa timnas Indonesia meraih gelar juara dalam turnamen di level Asia Tenggara (ASEAN).

Target itu diberikan kepada Shin Tae-yong selama masa kontraknya empat tahun yang akan berakhir pada 31 Desember 2023.

Pelatih asal Korea Selatan itu memang diberi target untuk bisa membawa timnas Indonesia juara.

Tetapi waktu Shin Tae-yong tak banyak karena tepat setelah menjabat pandemi Covid-19 menyerang dan banyak kompetisi ditunda.

Sehingga Shin Tae-yong pun baru bisa banyak bicara pada tahun 2021 karena beberapa kompetisi mulai dilakoni timnas Indonesia.

Meski hal itu belum bisa terlaksana dengan maksimal karena kompetisi Liga Indonesia sempat terhenti pada tahun 2020.

Dengan situasi itu pun sangat mempengaruhinya untuk mencari pemain karena kompetisi baru kembali bergulir pada Agustus 2021.

Namun, sebelum kompetisi bergulir, Shin Tae-yong pun sebelumnya memiliki permintaan ke PSSI untuk bisa mewujudkan target timnas Indonesia.

Untuk itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani pun memulai cerita bagaimana awal mula Shin Tae-yong meminta pemain keturunan untuk dinaturalisasi.

Empat pemain disodorkan oleh Shin Tae-yong kepada PSSI untuk dinaturalisasi demi bisa membela timnas Indonesia.

Mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu menyodorkan empat nama yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Kevin Diks ke PSSI pada November 2021.

Namun, akhirnya nama Kevin Diks dicoret dan digantikan oleh Ragnar Oratmangoen lantaran posisinya sama dengan Sandy Walsh.

Hasani Abdulgani mengungkapkan bahwa pada dasarnya PSSI sebenarnya tidak ada niatan untuk melakukan naturalisasi pemain.

Begitu juga pemain keturunan Indonesia, PSSI tak ada minat untuk itu.

Tetapi, Hasani mengatakan bahwa keinginan dari Shin Tae-yong itu membuat PSSI akhirnya berubah pikiran dan mau memproses naturalisasi

Hasani mengatakan Shin Tae-yong saat itu merasa kesulitan mewujudkan target timnas Indonesia dengan komposisi yang ada saat ini.

Sehingga pelatih berusia 52 tahun itu membutuhkan pemain keturunan agar bisa mewujudkan target PSSI.

“Jadi PSSI tidak ada rencana untuk membuat naturalisasi termasuk pemain keturunan,” ujar Hasani Abdulgani kepada wartawan.

“Tetapi kami PSSI menuntut kepada Shin Tae-yong sebagai pelatih untuk membawa timnas Indonesia paling tidak menjuarai ternamen di ASEAN,” ucapnya.

“Di ASEAN itu ada dua, SEA Games dan Piala AFF. Bukan berarti Piala AFF tahun ini atau dua tahun lagi. Namun, namun semasa kontraknya paling tidak dia sanggup membawa timnas Indonesia menjadi juara pada satu diantara dua turnamen itu.”

Dengan itu awal mula cerita Shin Tae-yong meminta PSSI untuk memproses pemain keturunan untuk dinaturalisasi.

“Shin Tae-yong sanggup dengan target itu. Tapi, dia minta “boleh tidak ada syaratnya” kami tanya syaratnya apa? Awalnya dia dengan pemain lokal,” kata Hasani.

“Tetapi setelah dilihat akhirnya dia bilang “boleh tidak saya minta pemain tambahan?” Pemain tambahan yang bagaimana? Dia bilang pemain tambahan keturunan yang ada di luar negeri.”

Hasani mengungkapkan awalnya PSSI sempat ragu, bahkan terjadi perdebatan di pihaknya.

Namun akhirnya PSSI menyadari bahwa yang diminta adalah pemain keturunan yang memang memiliki darah Indonesia.

Hal ini tentu saja berbeda dengan pemain non keturunan yang langsung dinaturalisasi dengan pemain yang memang berdarah Indonesia.

Setelah menyadari itu, PSSI pun menyetujui dan segera memprosesnya.

Hasani yang akhirnya dipercayai oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan untuk memproses tersebut dengan koneksi yang dimilikinya di Eropa.

Baca Juga: Daftar 23 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Piala Asia Wanita 2022

“Awalnya kami juga terjadi perdebatan, ini naturalisasi lagi saja. Namun, setelah kami pelajari semua, naturalisasi pemain yang tidak punya keturnan itu sangat berbeda dengan yang memiliki keturunan,” ucap Hasani.

“Ternyata jauh lebih mudah jika kami melihat aturan FIFA. Lalu diajukan empat nama oleh Shin Tae-yong. Semua pemain belakang. Soal teknis alasannya itu dia yang lebih tahu,” tuturnya.

“Saya lihat prosesnya lambat. Lalu Ketua PSSI bilang ke saya 'Pak Hasani, tolong dong bantu urusin ini' saya bilang oke. Itu kira-kira pada November 2021. Begitu diberikan tanggung jawab, saya pikir harus segera diselesaikan.”

“Saya hubungi kontak saya di Eropa untuk bantu ini dan ternyata cepat. Cerita pengajuan naturalisasi keempat pemain itu seperti ini.”

“Jadi orang-orang berpikir ada proyek naturalisasi, itu tidak. Jadi, PSSI membantu Shin Tae-yong karena kami memberikan target ke dia. Kira-kira seperti itu ceritanya.”

Sementara itu, untuk saat ini dokumen yang baru lengkap hanya Sandy Walsh dan Jordi Amat dan saat ini sudah ditangan PSSI tinggal dilanjutkan buat direkomendasikan ke Kemenpora.

Untuk dua pemain lainnya belum lengkap karen Mees Hilgers baru beberapa waktu lalu wawancara sama Shin Tae-yong.

Serta untuk Ragnar Oratmangoen masih dalam proses dan belum diwawancara Shin Tae-yong karena ia masih fokus pada timnya. (*)

Baca juga: Sindikat Pembobol Kantor Pos di Jawa Tengah Diringkus Polisi, Kerugian Tembus Ratusan Juta Rupiah

Baca juga: Jae Chan dan Woo Tak Datang Selamatkan Hong Joo Sinopsis Drakor While You Were Sleeping Episode 15

Baca juga: India Open 2022 : Tommy Sugiarto Akan Ditantang Wakil Malaysia Ng Tze Yong

Baca juga: Hari Ini Aset Tommy Soeharto Senilai Rp 2,45 Triliun Dilelang secara Online, Ini Prosedurnya

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved