Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kontroversi di Balik Cangkok Jantung Babi ke Manusia, Termasuk dari Sisi Agama

Beberapa pihak mempertanyakan masalah moral terkait keselamatan pasien, hak-hak asasi hewan, dan masalah agama

Editor: muslimah
UNIVERSITY OF MARYLAND SCHOOL OF MEDICINE via BBC INDONESIA
Kondisi David Bennett (kanan) dilaporkan membaik setelah operasi. 

"Anda tidak akan pernah tahu apakah orang tersebut akan mati secara fatal segera setelah perawatan, tetapi Anda tidak dapat melanjutkannya tanpa mengambil risiko," kata Profesor Julian Savulescu, Ketua Uehiro in Practical Ethics di Universitas Oxford.

"Selama pasien memahami berbagai risiko, menurut saya orang-orang harus bisa menerima eksperimen radikal ini," tambahnya.

Profesor Savulescu mengatakan memberikan semua pilihan yang tersedia untuk pasien adalah hal yang penting, termasuk jantung mekanis atau transplantasi manusia.

Dokter yang menangani kasus Bennett mengatakan operasi itu dibenarkan karena dia tidak punya pilihan pengobatan lain, dan Bennett akan mati jika tidak menjalaninya.

Profesor Savulescu mengatakan sebelum melakukan operasi apa pun, prosedur itu harus menjalani "pengujian jaringan makhluk hidup non-manusia yang sangat ketat", untuk memastikan keamanannya.

Transplantasi jantung pada Bennett tidak dilakukan sebagai bagian dari uji klinis, seperti yang biasanya diperlukan untuk perawatan eksperimental.

Obat-obatan yang diberikan kepadanya pun belum diuji untuk digunakan pada primata non-manusia.

Namun Dokter Christine Lau dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, yang terlibat dalam perencanaan prosedur operasi Bennett, mengatakan tidak ada kesalahan saat mempersiapkan operasi.

"Kami telah melakukan ini selama beberapa dekade di laboratorium, pada primata, sampai akhirnya sampai di titik di mana menurut kami prosedur ini aman untuk ditawarkan kepada penerima manusia," katanya kepada BBC.

Hak asasi hewan

Transplantasi jantung babi yang dilakukan pada Bennett juga memicu kembali perdebatan tentang penggunaan babi untuk transplantasi manusia, yang ditentang oleh banyak kelompok hak asasi hewan.

Salah satunya, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), yang mengecam transplantasi jantung babi Bennett sebagai tindakan yang "tidak etis, berbahaya, dan pemborosan sumber daya yang luar biasa."

"Hewan bukanlah gudang peralatan yang bisa dijarah, tetapi makhluk yang kompleks dan cerdas," kata PETA.

B
Para ilmuwan melakukan manipulasi genetik pada babi yang jantungnya digunakan untuk transplantasi, sehingga tidak akan ditolak oleh tubuhnya.(NYU LANGONE HEALTH via BBC INDONESIA)

 

Menurut para aktivis, memodifikasi gen hewan agar lebih mirip manusia adalah tindakan yang salah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved