Berita Regional
PTM di 7 Sekolah di Jakarta Timur Dihentikan Sementara karena Ada Siswa dan Guru Terpapar Covid-19
Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Jakarta Timur dihentikan sementara karena temuan kasus Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Jakarta Timur dihentikan sementara karena temuan kasus Covid-19.
Terkini, ada tujuh sekolah di Jaktim yang melakukan kegiatan PTM terbatas kapasitas 100 persen, dihentikan sementara.
Sebanyak enam sekolah berada di Sudin Pendidikan Wilayah II dan satu sekolah di Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur.
Baca juga: Kisah Pernikahan Beda Usia 14 Tahun Viral: Aku Masih TK, Dia Sudah Jadi Polisi
"Totalnya ada enam sekolah yaitu, SMAN 71, SMK Malaka, SMPN 252, SMPN 62, SDN Jati 01, SMA Pelita 3," kata Wali Kota Jakarta Timur M Anwar saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (13/1/2022).
Selama PTM dihentikan, kegiatan belajar di tujuh sekolah tersebut kembali menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring alias online, untuk keperluan tracing.
Khusus SMAN 71 dan SMK Malaka dalam waktu dekat bisa kembali memulai PTM 100 persen.
Sebab, hasil tracing lewat tes swab PCR Puskesmas Kecamatan Duren menunjukan tidak ditemukan kasus klaster Covid-19.
"Hasil tracing SMAN 71 semua negatif demikian juga SMK Malaka semua hasil tracing negatif.
Sehingga dua sekolah itu akan buka kembali hari Senin tanggal 17 Januari," jelasnya.
Kasudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Linda Romauli Siregar menuturkan dari enam sekolah tersebut masing-masing ditemukan satu kasus siswa terkonfirmasi positif Covid-19 .
Khusus di SMPN 62 di Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, kasus terkonfirmasi Covid-19 berasal dari seorang guru.
"Semua jenjang (pendidikan) kena.
SD ada, SMP ada, SMA ada, SMK ada.
Di SMPN 62 guru (yang terkonfirmasi Covid-19)," tutur Linda.
Sementara itu, Camat Cipayung Panangaran Ritonga menuturkan kegiatan PTM 100 persen di SDN 02 Ceger yang masuk Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur, dihentikan setelah adanya seorang siswa positif Covid-19.