Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Imlek 2022

Beradu Nasib Jelang Imlek, Kepala Barongsai Buatan Andi Bisa Laku 10 dalam Sepekan

Di sudut pertokoan yang yang sudah tutup, di Kawasan Pecinan Kota Semarang, Andi Purnomo (60) mengadu nasib.

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di sudut pertokoan yang yang sudah tutup, di Kawasan Pecinan Kota Semarang, Andi Purnomo (60) mengadu nasib.

Warga Kelurahan Kranggan, Semarang Tengah itu hanya mengandalkan keterampilan tangannya untuk membuat barongsai untuk anak-anak.

Kertas karton, lem, serta gunting dan tang menemaninya berkarya di tengah hilir mudik kendaraan di kawasan tersebut.

Meski tidak muda lagi, namun ketrampilan Andi membuat barongsai tak kalah dengan anak-anak muda.

Secara teliti ia memadukan kertas karton dengan lem sehingga membentuk kepala baraongsai setengah jadi.

Beberapa kepala barongsai berwarna merah dengan detail dan pernik layaknya kepala baraongsai asli yang siap dijual, ia tata sedemikian rupa agar mudah dilihat oleh pengguna jalan.

Membuat kepala barongsai untuk anak-anak sudah dilakoni pria yang puluhan tahun berkecimpung dengan grub barongsai sejak 15 tahun silam.

Ia juga tak pernah belajar kepada siapapun untuk bisa mengolah limbah kertas karton menjadi kepala barongsai.

“Saya tak pernah belajar membuat kepala barongsai, hanya pernah melihat. Saya berpikir kepala barongsai untuk anak-anak bisa dibuat dari limbah kertas karton, dan saya lalukan hal itu, bahkan sudah 15 tahun silam saya mulai,” paparnya kepada Teibunjateng.com, Sabtu (15/1/2022).

Andi menuturkan jika cuaca panas, dalam sehari bisa membuat belasan kepala barongsai untuk anak-anak.

“Karena proses pengeringan hanya mengandalkan sinar matahari, kalau mendung terus seperti sekarang satu kepala barongsai bisa tiga hari baru jadi,” ucapnya.

Jelang perayaan Imlek yang akan berlangsung dua pekan mendatang, pria 60 tahun itu mengaku, kepala barongsai buatannya hanya laku beberapa.

“Dalam sepekan 7 sampai 10 kepala barongsai dibeli orang, ya lumayan dan saya syukuri, meski jauh dibanding sebelum pandemi lalu,” kata Andi.

Sembari sibuk membuat kepala barongsai, ia menjelaskan karyanya dipatok dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

“Ada yang saya jual Rp 100 ribu, namun ada juga Rp 150 ribu, tergantung tingkat kesulitannya,” paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved