Berita Semarang
Proyek Jembatan Kaca Tinjomoyo Semarang Akan Dilanjutkan di Tahun 2022, Lelang Segera Digelar
Proyek Jembatan Kaca Tinjomoyo yang sempat tak rampung pada 2021 lalu akan segera dilanjutkan pada 2022.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Proyek Jembatan Kaca Tinjomoyo yang sempat tak rampung pada 2021 lalu akan segera dilanjutkan pada 2022.
Pembangunan jembatan kaca pada tahun lalu gagal rampung karena kontraktor tidak dapat menyelesaikan pembangunan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung mengatakan, proyek jembatan kaca segera mulai lelang.
Jika Maret mendatang sudah mendapatkan pemenang lelang, dia memperkirakan proyek tersebut akan rampung September 2022.
Baca juga: Curug Sigeong Guci Tegal Tawarkan Segarnya Air Terjun dan Pemandian Air Panas, Tiket Masuk Rp 5 Ribu
Baca juga: Roy Suryo Sebut Bukan Rekayasa, Polisi Ungkap Fakta Video 61 Detik Mirip Nagita Slavina
Baca juga: Uji Coba Parkir Elektronik di Semarang Akan Diterapkan, Mulai Jl MT Haryono Sampai Pungkuran
Pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dengan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kota Semarang untuk pengajuan dokumen lelang teknis.
Dia tidak ingin mendapatkan kontraktor yang tak bertanggungjawab seperti sebelumnya yang menyebabkan proyek tidak selesai.
Dia berharap, hasil lelang bisa mendapatkan kontraktor profesional dan bisa menyelesaikan proyek yang sempat tertunda itu.
"Kami berdoa, rekan-rekan yang mengajukan lelang betul-betul berkomitmen, mendapatkan kontraktor yang bagus," ucapnya.
Secara garis besar, Rianung melanjutkan, tidak ada perubahan desain jembatan.
Jembatan kaca akan dibangun di atas sungai Kaligarang tepat di sebelah jembatan gantung Tinjomoyo.
Nantinya, jembatan ini menyuguhkan pemandangan aliran sungai dan bebatuan serta pemandangan alam yang asri di Hutan Wisata Tinjomoyo.
Panjang jembatan sekitar 60 meter dengan lebar 3 meter.
Ketinggian hampir mencapai 17 meter.
Jika ditambah dengan tinggi kaki jembatan, ketinggian sekitar 20 meter.
Hanya saja, pihaknya meminta konsultan untuk mengecek kembali penggunaan konstruksi.