Pemakaman Gedhong Banjarnegara Kini Mirip TPA, Peziarah Tak Tahan Bau Busuk Sampah
Timbunan sampah di area Makam Gedhong Desa Mandiraja Kulon Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
Kondisi ini rupanya juga dikeluhkan para peziarah.
Mudiarjo mengatakan, keberadaan sampah di area makam melahirkan ketidaknyamanan bagi peziarah.
"Peziarah tidak setuju. Mereka tidak nyaman karena bau, " katanya.
Mudiarjo berharap, area makam Gedhong sampai seterusnya tidak lagi dijadikan tempat pembuangan sampah.
Selain itu, ia berharap sampah yang sudah menggunung dan mengeras bisa diambil atau dibersihkan.
Sehingga area makam benar-benar steril dari sampah.
Pembersihan sampah di makam itu pun tak bisa mengandalkan tenaga manusia.
Volume timbunan sampah sudah parah.
Butuh alat berat untuk membersihkan sampah itu dari area makam.
"Kalau pakai manual gak bisa, sudah tinggi sampahnya, "katanya.
Bukan hanya mencemari lingkungan makam, keberadaan sampah di tempat itu juga mencemari Sungai Serayu di bawahnya.
Di bawah tebing yang penuh sampah itu, mengalir sungai Serayu yang bermuara di pantai selatan.
Menurut Mudiarjo, sebagian sampah yang menumpuk di area makam kerap longsor atau jatuh ke sungai.
"Sudah banyak yang jatuh ke sungai, " katanya.