Berita Regional
Rugi Miliaran Rupiah dari Bisnis Minyak Goreng Monita Berniat Jual Ginjal demi Bayar Utang
Melvi Monita (24) ibu muda yang gagal berbisnis minya goreng berniat menjual ginjal untuk menutup utang.
TRIBUNJATENG.COM, DEPOK - Melvi Monita (24) ibu muda yang gagal berbisnis minya goreng berniat menjual ginjal untuk menutup utang.
Utang wanita asal Depok Jawa Barat itu menumpuk hingga Rp 1 Miliar sehingga ia tak sanggup lagi untuk membayarnya.
Dijumpai wartawan di kediaman orang tuanya yang berada di Jalan Waru, Sukmajaya, Kota Depok, Monita mengaku dirinya terlilit utang akibat gagal bisnis minyak goreng.
"Kenapa saya bisa terlilit hutang, ya karena kan saya baru mulai bisnis."
Baca juga: Ibu Hamil 7 Bulan Ini Jual Ginjal Demi Bayar Utang Rp1 Miliar
Baca juga: Gagal Berbisnis Minyak Goreng dan Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Ibu Hamil Berniat Jual Ginjalnya
Baca juga: Minyak Goreng Murah Jadi Barang Gaib Bagi Warga Desa di Banjarnegara
"Bisnis jualan minyak goreng sama jualan online gitu," kata Melvi pada wartawan, Jumat (21/1/2022).
"Karena saya baru pertama kali, saya gak bisa mengendalikannya. Jadi saya mengalami kerugian yang cukup besar," timpalnya lagi.
Melvi mengatakan, awal mula dirinya terlilit hutang berawal ketika bisnis minyak goreng yang ditekuninya tersebut merugi.
Buntutnya, ia pun melakukan pinjaman ke banyak orang, untuk menutupi kerugiannya tersebut.
"Terus saya minjam uang kesana buat menutupi kerugian ini. Terus saya minjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lobang tutup lobang," bebernya.
Tanpa ia sadari, utang yang ia lakukan ini semakin menumpuk.
Bahkan, nilainya hingga nyaris mencapai Rp 1 miliar.
"Cukup lumayan besar ya. Kalau disebutin pasti kaget ya, sekitar hampir Rp 1 miliar," kata Monita.
Waktu pun terus berjalan hingga akhirnya Melvi harus berurusan dengan para penagih hutang.
"Dari sekitar tiga bulan yang lalu. Orangnya si kemarin-kemarin masih santai, cuma makin kesini mendesak supaya saya bisa menyelesaikan hutangnya. Jadi yang bikin bengkak bunganya itu," katanya.
"Misalnya minjam Rp 10 juta, dibalikinnya harus Rp 15 juta. Terus bisa sampai Rp 20 juta," timpalnya.