Berita Regional
Golkar Tutup Jalan Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Pengamat: Masih Ada Peluang
Golkar menegaskan tetap solid mengusung Airlangga Hartarto untuk Pilpres 2024. Sebelumnya, beredar rumor Anies Baswedan berpeluang maju sebagai Capres
Pasalnya, elektabilitas Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sampai sekarang belum menjanjikan.
"Sejak meninggalkan kultur konvensi, Golkar cenderung menjagokan nonkader sebagai capresnya.
Ini kecuali pada 2009 lalu, yang bulat mengusung JK (Jusuf Kalla)," kata Usni Hasanudin kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022).
Usni juga mengatakan, bahwa pada saat pencalonan Jusuf Kalla (JK) lalu bisa kita maklumi karena JK aktif menjadi Wapres dan berpeluang mengalahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lebih lanjut, kata Usni, Golkar memang kembali mencoba peruntungan mengusung ketua umumnya pada Pilpres 2014 dengan memajukan Aburizal Bakrie (Ical).
"Nah, Golkar sekarang mencoba kembali mengulang pengalaman 2014, yang menjagokan Ketumnya sebagai capres.
Tapi, ini berat karena elektabilitas Airlangga masih rendah.
Seperti Ical, figur Airlangga juga tidak menjual," ungkapnya.
Usni pun mengingatkan, Golkar terancam kembali disandera konflik internal.
Sehingga dukungannya terpecah pada pilpres apabila bersikukuh memasang Airlangga.
"Ini sangat mungkin terjadi karena shareholder di Golkar majemuk," ucapnya.
Ia pun menyebut, Anies Baswedan dapat menjadi alternatif bagi Golkar dan tetap mengakomodasi kepentingan partai sekalipun bukan kader.
Alasannya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sampai sekarang belum resmi menjadi anggota partai mana pun.
"Ya, kehadiran Anies dalam berbagai kegiatan Partai Golkar bahkan menjadi saksi pernikahan anak elite Golkar (Nurdin Halid) bisa menjadi sinyalemen Partai Golkar.
Setidaknya beberapa faksi di dalamnya, mulai 'melupakan' Airlangga," jelasnya.