Berita Semarang
Munculnya Omicron di Semarang Tak Membuat Masyarakat Panik, Sudah Pengalaman Saat Varian Delta
Ketua DPRD Semarang nilai munculnya Omicron di Kota Semarang tak membuat masyarakat panik.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman menilai munculnya Covid-19 varian Omicron di Kota Semarang tak membuat masyarakat panik.
Pengalaman lalu saat muncul varian delta sudah membuat masyarakat siap dalam melakukan pencegahan maupun penanganan.
Mental masyarakat menghadapi varian baru sudah lebih siap dibanding terjadinya ledakan kasus varian delta pada 2021 lalu.
"Ini sebetulnya sudah dilakukan sejak varian delta. Alhamdulillah penanganannya di Kota Semarang oke, didukung seluruh stakeholder bergerak bersama melawan varian delta yang waktu itu mencekam. Dari pengalaman itu, masyarakat sekarang tidak begitu panik," ujar Pilus, sapaannya saat menjadi narasumber dalam Dialog Bersama DPRD Kota Semarang, di Hotel Noormans, Senin (24/1/2022).
Menurutnya, sosialisasi bahwa pandemi masih terjadi terus dilakukan oleh jajaran pemerintah maupun forkopimda.
Sehingga, masyarakat masih melakukan antisipasi lebih dini. Diharapkan, mereka masih tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.
Pilus meminta Pemerintah Kota Semarang bisa tetap mengatur gas dan rem agar Covid-19 varian Omciron tidak menyebar luas di Kota Lunpia.
Pembatasan tetap perlu dilakukan dengan menyeimbangkan antara penanganan kesehatan dan ekonomi.
Aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kini berlaku harus tetap diperhatikan masyarakat.
Di sisi lain, dia juga mendorong pemerintah tetap menyiapkan tempat isolasi terpusat maupun tempat karantina.
"PPKM tetap ada, tapi gas dan remnya diatur. Walaupun ada tapi belum terlalu nampak, di Idonesia kisaran 1 000an kasus. Mudah-mudahan berhenti sampai disini saja. Semuanya harus dipersiapkan," ujarnya.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Semarang, Nur Dian Rakhmawati mengatakan, rumah dinas wali kota tetap disiagakan sebagai tempat isolasi terpusat mengantisipasi oenyebaran varian Omicron.
Seluruh pasien Covid-19 diarahkan untuk melakukan isolasi disana jika rumahnya tidak representatif untuk melakukan isolasi mandiri. Tenaga kesehatan pun telah dipersiapkan.
"Saat ini di isoter masih ada sekitar lima sampai enam pasien. Setiap pasien yang memiliki CT Value rendah, kami kirim sampel untuk pemeriksaan WGS di labkes provinsi," paparnya.
Adapun penanganan Covid-19 varian Omicron ini, sambung dia, sama seperti varian yang lainnya meski penyebarannya dinilai lebih cepat. Namun, gejala yang dialami pasien lebih ringan dibanding varian lainnya.
Masyarakat tetap diimbau menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan Omicron.
Pihaknya melalui 37 puskesmas juga terus melakukan sosialisasi secara berkala.
"Saat ini, kami gencar melakukan vaksin booster untuk seluruh masysrakat Kota Semarang. Yang V2 sudah enam bulan silakan mendaftar link victori. Kami juga punya sentra vaksin booster di Tentrem, Sam Poo Kong, dan Universitas yanh turut bergabung," papar Dian. (*)
Marak Tren Aksi Penyerangan Geng Semarang, Kapolrestabes Koreksi Konten Media Sosial |
![]() |
---|
Dedy Purwodadi Nekat Nyopet di Kapal untuk Biaya Rumah Sakit Istri |
![]() |
---|
Polisi Usut Pelaku Curas Di Jalan Wr Supratman Simongan Kota Semarang. |
![]() |
---|
BIKIN NGAKAK GULING-GULING : Pencuri Motor Semarang Ini Ditangkap Pemilik Motor saat COD |
![]() |
---|
Terinspirasi Komentar dari Facebook , Wahid Bawa Kabur Sepeda Motor Pelajar Asal Mranggen |
![]() |
---|