Wabah Corona
Sebanyak 2.636 Orang Dirawat di Wisma Atlet, IDI Berharap Indonesia Bisa Kendalikan Varian Omicron
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukkan adanya tren peningkatan. Tercatat pada 22 Januari 2022, kasus harian Covid-19 di Indonesia
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukkan adanya tren peningkatan.
Tercatat pada 22 Januari 2022, kasus harian Covid-19 di Indonesia tercatat mencapai 3.205 kasus.
Padahal sehari sebelumnya, atau Jumat (21/1) kasus harian Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.604.
Angka tersebut merupakan penambahan kasus harian tertinggi selama 3,5 bulan terakhir.
Diketahui, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.283.453. Tidak hanya kasus harian Covid-19 yang mengalami peningkatan, pasien penghuni Wisma Atlet juga bertambah.
Pada Kamis (20/1/2022) terdapat tambahan 264 pasien baru yang menjalani isolasi. Sehingga total pasien yang dirawat di Wisma Atlet mencapai 2.636 orang. Jumlah tersebut melonjak dibanding Desember lalu.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah tetap memberlakukan pembatasan seperti selama ini yang sudah berjalan. “PPKM leveling yang dipakai tetap seperti selama ini,” ujar Wiku, Minggu (23/1).
Wiku mengeklaim, kenaikan kasus Covid-19 hanya terjadi di daerah-daerah tertentu saja. Sehingga menurutnya PPKM leveling akan tetap dipakai sesuai dengan keadaan kasus dan berbagai indikator lainnya di tiap daerah kabupaten atau kota.
Perlu diketahui, saat ini terdapat lima provinsi dengan jumlah kasus penyebaran Covid-19 tertinggi.
Adapun lima provinsi tersebut yakni: DKI Jakarta dengan penambahan 1.825 kasus, Jawa Barat dengan 651 kasus Banten dengan 451 kasus Jawa Timur 79 kasus Bali sebanyak 44 kasus.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksikan puncak kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan terjadi sekitar Februari hingga Maret 2022. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Prof. Zubairi Djoerban mengatakan, prediksi ini muncul berkaca dari pengalaman negara lain seperti Inggris dan Afrika Selatan.
"Perhitungan saya empat minggu, paling lama delapan minggu akan tinggi banget di Indonesia," kata Zubairi.
Meski diprediksi segera memasuki fase puncak penyebaran Omicron, ia berharap Indonesia bisa mengendalikan varian terbaru Covid-19 ini.
Alasannya, Indonesia punya pengalaman bagus saat berhasil menurunkan tingkat kasus terkonfirmasi positif (positivity rate) dari 44 % pada Juli-Agustus 2021 menjadi kurang dari 1 % di Oktober.
Covid-19 Melonjak, Kegiatan Berjumlah Seribu Orang Wajib Tunjukkan Status Vaksinasi Covid-19 |
![]() |
---|
Ruang Isolasi Covid RSUD Tugurejo Tak Digunakan Sejak 4 Pekan Lalu, Terdapat 18 Tempat Tidur |
![]() |
---|
Alasan Ahli Kenapa Vaksin Booster 89 Persen Lebih Ampuh Cegah Virus Omicron |
![]() |
---|
Patuhi Prokes dan Waspada! Satgas Covid-19 Sebut Kasus Corona Naik 5 Kali Lipat Selama 3 Pekan |
![]() |
---|
Anda Mau ke Luar Negeri? Simak Ketentuan Terbaru Satgas Covid-19, Berlaku Mulai Hari Ini |
![]() |
---|