Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fokus

Fokus : Mempertimbangkan Lagi PTM Terbatas

pemerintah harus mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Apalagi, data pada Jumat (28/1), kasus positif Covid-19 bertambah 9.905 kasus

Penulis: rika irawati | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/grafis bram
Wartawan Tribun Jateng, Rika Irawati 

Rika Irawati
Wartawan Tribun Jateng


Sepertinya, pemerintah harus mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Apalagi, data pada Jumat (28/1), kasus positif Covid-19 bertambah 9.905 kasus.

Angka ini merupakan tambahan harian tertinggi sejak 2 September 20221, yang berada di angka 8.955 kasus.

Di hari yang sama, kasus kematian harian akibat virus SARS-CoV-2 bertambah 7 kasus. Peningkatan kasus ini diduga dipicu munculnya varian Omicron.

Meski dianggap tidak terlalu membahayakan namun varian ini dinilai memiliki daya tular lebih tinggi atau cepat dibanding varian Delta, pendahulunya.

Untuk sementara, kasus Omicron di Indonesia didominasi dari pelaku perjalanan luar negeri. Namun, penularan Omicron dari transmisi lokal juga meningkat. Inilah yang harus diwaspadai. Apalagi, Omicron juga mulai masuk di wilayah Jawa Tengah.

Kondisi ini pula yang membuat Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi meminta pemerintah mengevaluasi PTM 100 persen.

Unifah berharap, pemerintah kembali menerapkan aturan PTM 50 persen untuk memastikan anak-anak usia sekolah tidak tertular Covid-19.

Kekhawatiran Unifah ini tak salah. Di Banyumas, penularan Covid-19 di sekolah mulai muncul.

Kamis (27/1), dilaporkan, 21 siswa dan tiga guru SMA AL Irsyad Purwokerto positif Covid-19 hasil tes antigen.

Saat ini, pihak sekolah masih menunggu hasil tes PCR terhadap murid dan guru tersebut untuk meyakinkan status Covid-19 mereka.

Hasil penelusuran dari sekolah, kasus Covid-19 ini terjadi karena seorang siswa tertular dari orangtua yang positif corona.

Siswa ini kemudian menularkan kepada siswa lain hingga menimbulkan gejala berupa batuk dan pilek.
Seperti tempat publik dan perkantoran, penularan Covid-19 di sekolah bisa sangat cepat.

Meski penerapan protokol kesehatan di sekolah dipastikan cukup ketat, nyatanya, anak-anak masih mungkin tertular dari orang-orang di lingkungan mereka.

Anak tertular dari orangtua atau orang di rumah yang mulai aktif di luar rumah, kemudian membawa ke sekolah dan menularkan ke siswa lain, yang diteruskan ke orang-orang di rumah siswa tertular.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved