Berita Semarang
Ajarkan Kemandirian Anak untuk Mengelola Uang dengan Aktivitas Belanja Bulanan
Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi mandiri sehingga mampu membedakan hal-hal yang menjadi kebutuhan dengan keinginan.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
Tidak kalah penting, manakala ada momen diskon hal itu juga tidak luput diarahkan agar dipilih ketimbang yang tidak.
Harapannya, nanti buah hatinya membiasakan diri hidup berhemat.
Hal serupa juga biasa dilakukan Ummi Azizah (30), setiap kali belanja ia selalu mengajak anaknya Maulida Maharani (9).
Di saat belanja itu, kadangkala dia membebaskan anaknya memilih barang yang dianggap menjadi kebutuhannya.
Memberi kebebasan anak memilih meskipun pada hal-hal sederhana dinilai memiliki pengaruh terhadap perkembangan emosionalnya.
“Kalau saya tidak sampai anak diminta bikin check list dan sebagainya. Hanya biasanya dia saya bebaskan pilih apa yang mau dibeli selagi itu untuk kebutuhan bukan jajanan. Meski yang namanya anak-anak suka juga tetep ambil jajan.
Momen itu, saya maksud dia kelak dewasa terbiasa menentukan pilihan, jika nanti kok tidak enak selaku orangtua tinggal edukasi pasta gigi misalnya ternyata kok rasanya beda ya tinggal dikasih tahu,” paparnya
Ummi mengakui, dari pengalaman itu dinilai jauh lebih mudah memberi pengertian ke anak. Alhasil, biasanya anak menjadi lebih penurut serta memiliki kepercayaan diri dan selalu meminta pendapat orang tua manakala ingin membeli atau menginginkan sesuatu.
Baca juga: Ayu Yakin Kesuksesan Klinik Medika Utama Berkat Kerja Keras Karyawan
Baca juga: Mengapa Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Tak Sama dengan Minimarket, Ini Penjelasannnya
Ketimbang menerapkan pembatasan saat anak ikut orangtua berbelanja kondisi itu dianggap membuat anak tidak bisa bebas mengekpresikan maksudnya.
Meski demikian, kadangkala terdapat momen anak memaksa ingin suatu barang padahal bukan keperluannya.
Apabila menjumpai hal itu lanjutnya, yang dilakukan memangkas waktu belanja dari biasanya misalnya sekira satu jam menjadi setengah jam atau lebih kurang lagi.
“Paling gampang aslinya saat anak sedang jam tidurnya. Tetapi, saya lebih sering mengajaknya kadangkala sedikit-dikit kita ajarin bantuin orang tua pilih-pilih ambilin barang, naruh ke keranjang. Jika dilihat, tindakan-tindakan itu sepele tapi sebenarnya ada edukasinya,” tandasnya.
Belajar Bertanggungjawab
Pada dasarnya melibatkan anak-anak dalam aktivitas belanja bulanan maupun mingguan adalah suatu aktivitas yang positif.
Oktariana Indrastuti MPsi, Psikolog Klinis di RS Hermina Mutiara Bunda Salatiga, menjabarkan, secara psikologis, aktivitas itu dapat menjadikan anak-anak lebih mandiri serta bertanggungjawab atas keperluannya.